Indeks Hang Seng turun 1,7 persen menjadi 17,112.48 pada hari Selasa, penurunan terbesar dalam hampir dua minggu. Indeks saham acuan kota ini kehilangan 3,9 persen pada bulan Oktober, meningkatkan penurunan kumulatif menjadi 14,8 persen sejak akhir Juli. Indeks Teknologi turun 2,5 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai sedikit berubah.
Alibaba Group turun 2,2 persen menjadi HK$80,05 sementara rekan e-commerce JD.com turun 1,3 persen menjadi HK$99,95. Baidu merosot 3,9 persen menjadi HK$102,90, dan Meituan melemah 2,7 persen menjadi HK$110,90. HSBC anjlok 1,6 persen menjadi HK$56,30, sementara operator perjalanan online Trip.com tergelincir 3,9 persen menjadi HK$268,80.
Perjuangan dalam ekuitas Tiongkok “mencerminkan krisis kepercayaan mendalam yang dialami negara ini,” Yan Wang, kepala strategi Tiongkok di Alpine Macro, mengatakan dalam sebuah laporan. “Kehati-hatian tetap diperlukan. Tanpa refleksi kebijakan yang lebih agresif dari Beijing dan peningkatan siklus yang menentukan, saham-saham Tiongkok kemungkinan akan tetap sangat gelisah, meskipun valuasinya sangat tertekan.”
Investor asing menjual saham Tiongkok senilai 171 miliar yuan (US$23,4 miliar) dalam tiga bulan hingga 31 Oktober, menurut data Stock Connect. Sementara itu, dana dari Tiongkok daratan membeli HK$151 miliar (US$19,3 miliar) saham di kota tersebut pada periode yang sama.
“Kepercayaan pasar terhadap perekonomian Tiongkok masih tertekan, dengan aliran modal keluar yang terus berlanjut,” kata analis Nomura termasuk Ting Lu dalam sebuah catatan setelah laporan PMI. “Kami memperkirakan kondisi ekonomi akan tetap buruk atau bahkan semakin memburuk dalam beberapa bulan mendatang.”
Saham Asia beragam pada hari Selasa. Nikkei 225 Jepang naik 0,5 persen dan S&P/ASX 200 Australia naik 0,1 persen, sedangkan Kospi Korea Selatan turun 1,4 persen.