Jika Anda memperhatikan berita teknologi, Anda mungkin pernah mendengar istilah “Web 3.0”. Tapi apa sebenarnya itu?
Mari kita mulai dengan dasar-dasarnya. Internet seperti yang kita kenal sekarang – dengan situs web, platform media sosial, dan mesin pencarinya – sering disebut sebagai Web 2.0.
Namun Web 3.0 dianggap sebagai generasi berikutnya dari internet. Teknologi untuk hal ini masih berkembang, namun para pendukungnya percaya bahwa teknologi ini akan lebih cerdas, terhubung, dan terdesentralisasi dibandingkan Web 2.0.
Salah satu konsep kunci di balik Web 3.0 adalah web semantik. Hal ini mengacu pada gagasan bahwa konten di internet harus disusun dan diberi label sedemikian rupa sehingga memungkinkan mesin untuk lebih mudah memahaminya.
Misalnya, jika Anda menelusuri “apel” di Google, Anda mungkin mendapatkan hasil untuk buah tersebut, perusahaan teknologi, atau label rekaman. Dalam web semantik, mesin pencari akan dapat menentukan arti dan konteks kueri Anda. Sehingga dapat menyimpulkan “apel” mana yang Anda cari dan memberikan hasil yang lebih akurat.
Namun teknologi yang mendukung Web 3.0 lebih dari sekedar semantik.
Misalnya, pembelajaran mesin – suatu bentuk kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan data dan algoritme untuk meniru cara manusia “belajar” dan berkembang secara bertahap – penting untuk menjadikan internet lebih cerdas dan lebih personal.
Penjelasan: Apa itu NFT? Mengapa hal itu penting bagi artis?
Teknologi penting lainnya adalah blockchain, sebuah cara canggih untuk menyimpan data dengan aman. Hal ini dapat memungkinkan aplikasi dan transaksi terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu kelompok atau orang pun yang mengendalikannya dan tidak diperlukan perantara. Jika lebih banyak data kami dapat disimpan di blockchain, web semantik dapat mengaksesnya untuk memberikan hasil pencarian yang optimal dan layanan lainnya.
Jadi seperti apa sebenarnya tampilan Web 3.0? Salah satu contohnya adalah mesin pencari yang dipersonalisasi. Setelah Anda mengetikkan permintaan pencarian Anda, mesin pencari yang didukung Web 3.0 dapat menganalisis riwayat pencarian Anda, media sosial, dan data lainnya untuk memberikan hasil yang paling berguna. Contoh lain penerapan Web 3.0 adalah pasar terdesentralisasi, di mana Anda dapat membeli dan menjual barang dan jasa tanpa bergantung pada otoritas pusat seperti Carousell atau HKTV Mall.
Salah satu teknologi yang akan sangat bergantung pada pengembangan Web 3.0 adalah metaverse – istilah untuk dunia virtual tempat orang dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan objek digital. Anggap saja seperti game online multipemain yang besar. Beberapa orang percaya metaverse akan didukung oleh Web 3.0 dan dapat memberikan cara baru bagi orang-orang untuk bersosialisasi, bekerja, dan bermain.
Beberapa orang percaya metaverse akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Foto: Shutterstock
Web 3.0 masih dalam tahap pengembangan, namun memiliki potensi untuk merevolusi internet. Baik Anda tertarik dengan metaverse, skeptis terhadap teknologi baru, atau di antara keduanya, ada baiknya Anda terus memperhatikan Web 3.0 karena terus berkembang.
Bagi mereka yang tertarik dengan coding, kecerdasan buatan, atau hanya ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana teknologi terkini membentuk dunia kita, ada banyak peluang untuk terlibat dengan komunitas Web 3.0.
Misalnya, Kata Pengantar adalah perusahaan pelatihan teknologi yang menyediakan lokakarya gratis dan pengalaman belajar untuk anak-anak dari segala usia. Daftar untuk mulai membangun proyek Web 3.0 Anda sendiri. Siapa tahu? Anda bisa menjadi inovator besar berikutnya di Hong Kong.
Konten disediakan oleh