Penawaran Obligasi Perak ini mendapatkan respon yang lebih tinggi dibandingkan penawaran sebelumnya, menurut HSBC, bank penerbit mata uang terbesar di kota tersebut.
“HSBC mencatat rekor jumlah pemesanan Obligasi Perak terbaru dari nasabah kami, dimana lebih dari 30 persen di antaranya belum pernah berlangganan Obligasi Perak dengan kami sebelumnya,” kata Maggie Ng, Head of Wealth and Personal Banking di HSBC. Hongkong.
Bank menambahkan bahwa ketidakpastian pasar saat ini telah menarik investor pada investasi berisiko rendah. “Secara keseluruhan, sekitar separuh pesanan diterima melalui mobile dan internet banking,” kata Ng. “Seiring dengan semakin populernya mobile banking di kalangan nasabah lanjut usia, (penggunaan) aplikasi seluler meningkat 50 persen YoY (sejak penerbitan terakhir pada Agustus 2022).”
Obligasi Perak gelombang terbaru memiliki tenor tiga tahun dan akan membayar jaminan kupon tahunan sebesar 5 persen dibandingkan 4 persen pada penjualan sebelumnya pada Agustus lalu. Peningkatan ini menggarisbawahi meningkatnya biaya hidup di Hong Kong, yang sudah menduduki peringkat salah satu kota termahal di dunia.
Bank of China (Hong Kong) (BOCHK) mengatakan putaran Obligasi Perak ini mendapat “respon yang antusias”, seperti yang diharapkan.
“Baik jumlah orang maupun jumlah langganan Obligasi Perak melalui BOCHK mencapai titik tertinggi baru,” kata Joyce Leung, asisten manajer umum departemen produk keuangan digital pribadi di bank tersebut.
Bank juga mengatakan bahwa langganan melalui saluran online telah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan jumlah orang yang mendaftar melalui mobile banking meningkat lebih dari 20 persen.
Setiap pembeli dapat berlangganan obligasi inflasi senilai maksimum HK$1 juta. Surat berharga tersebut tidak dapat dipindahtangankan dan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun pemegang obligasi dapat menjual obligasinya sebelum jatuh tempo kepada pemerintah dengan harga yang setara dengan bunga yang masih harus dibayar namun belum dibayar.
“Suku bunga yang dijamin pada Obligasi Perak ini telah dinaikkan menjadi 5 persen, lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga menarik bagi para lansia yang mengejar pendapatan stabil,” kata kepala pengelolaan kekayaan bank tersebut, Alson Ho.
Terdapat hampir 2,2 juta orang berusia 60 tahun ke atas di Hong Kong pada tahun lalu, yang berarti peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 100.000 orang, menurut Departemen Sensus dan Statistik. Jumlah lansia diperkirakan akan meningkat menjadi 2,44 juta pada tahun 2038, menurut laporan terpisah pemerintah pada tahun 2019.
HKMA melakukan penawaran obligasi atas nama pemerintah, dan BOCHK serta HSBC mengatur penjualannya. Pembeli juga dapat menawar obligasi tersebut melalui lebih dari 20 bank, termasuk China Citic Bank International, Bank of Communications, dan Hang Seng Bank.