Tang Xiaodong akan bergabung dengan perusahaan tersebut pada bulan September, dan memimpin tim Tiongkok untuk bekerja sama dengan klien lokal, mitra bisnis, dan regulator, kata perusahaan tersebut. Dia keluar dari BlackRock, pengelola keuangan terbesar di dunia, pada awal Juni, menurut laporan media lokal dengan alasan pribadi.
Sebelum bergabung dengan manajer keuangan terbesar dunia di Hong Kong pada bulan Juli 2019, Tang mengepalai bisnis internasional GF Securities dan menjadi CEO China Asset Management Co, di mana ia membangun kemitraan dengan mitra global untuk melokalisasi strategi mereka di Tiongkok.
Ia juga memegang jabatan senior di Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok, mengambil bagian dalam beberapa inisiatif untuk meningkatkan investasi luar negeri di Tiongkok, pernyataan itu menambahkan. Tang adalah wakil direktur departemen dana di CSRC, menurut salah satu peraturan.
Beberapa hedge fund AS juga telah membangun tim yang lebih kuat dengan pengetahuan mendalam tentang perekonomian dan cara kerja politik Tiongkok. Baru-baru ini, hedge fund terbesar di dunia Bridgewater Associates dan rekannya Point72 Asset Management berupaya merekrut spesialis Tiongkok untuk membantu meningkatkan keuntungan.
Penunjukan Tang terjadi pada saat perusahaan pembuat pasar AS tersebut memperkuat kehadirannya di pasar lokal bahkan ketika hubungan AS-Tiongkok sedang terguncang oleh ketegangan geopolitik dan persaingan teknologi. Perusahaan ini pada bulan Februari memperoleh lisensi “investor institusi asing yang memenuhi syarat” atau QFII, sehingga memberikan akses yang lebih luas ke pasar saham dan obligasi dalam negeri.
Indeks CSI 300, yang melacak perusahaan-perusahaan dalam negeri terbesar yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen, melonjak 4,4 persen pada bulan Juli, kenaikan bulanan terbesar sejak Januari. Namun, eksposur dana lindung nilai di ekuitas Tiongkok saat ini berada pada level terendah sejak November 2022, dan jauh di bawah rata-rata lima tahun, menurut data dari Goldman Sachs.
Griffin mendirikan dana lindung nilai Citadel pada tahun 1990, yang kini mengelola aset sekitar US$62,3 miliar secara global.
Citadel Securities setuju untuk membayar 670 juta yuan (US$97 juta) untuk menyelesaikan penyelidikan regulator atas dugaan pelanggaran aturan perdagangan, Bloomberg melaporkan pada Januari 2020.
Ketika industri keuangan dan sekuritas Tiongkok terus berkembang, Citadel Securities akan tetap fokus untuk menyediakan likuiditas yang lebih konsisten dan andal bagi pasar, kata Citadel Securities pada hari Senin. Tiongkok tetap menjadi salah satu mesin utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi global dan pasar utama bagi pengembangan bisnis internasionalnya, tambahnya.