Saya menulis ini untuk mengungkapkan keprihatinan saya mengenai pengaruh gaya pengasuhan otoriter terhadap kesehatan mental anak. Dengan gaya ini, yang menurut saya umum di Hong Kong, siswa diharapkan mematuhi perintah orang tuanya. Contoh utama adalah tekanan pada siswa untuk memenuhi harapan akademis orang tua mereka.
Pola pikir ini menghambat pertumbuhan pribadi anak karena mereka terlalu bergantung pada bimbingan orang tua. Ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan sendiri, mereka merasa bingung dan tidak yakin.
Orang tua yang otoriter sering kali memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak mereka untuk berhasil secara akademis. Foto: Shutterstock
Pola asuh otoriter membatasi kemampuan anak bersosialisasi dengan orang lain. Siswa tidak hanya bersaing ketat di bidang akademik, tetapi mereka juga berjuang untuk menjaga komunikasi yang sehat dengan teman-temannya.
Remaja memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih jalur kariernya dengan orang tua yang lebih berpikiran terbuka. Oleh karena itu, mereka merasa lebih puas dengan pekerjaan yang mereka pilih.
Meskipun beberapa orang mungkin berpendapat bahwa kontrol orang tua menghasilkan disiplin dan produktivitas yang lebih tinggi, apakah kesejahteraan mental remaja layak dikorbankan? Jelas terlihat bahwa siswa yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini mengalami kesulitan dalam kemandirian, dan penting untuk mengenali dan mengatasi metode ini.
Ayah saya frustrasi dengan kecemasan sosial saya. Apa yang harus saya lakukan?
Masalah kesehatan mental remaja
Hailey Cheung, Perguruan Tinggi Paus Paulus VI
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah remaja Hong Kong yang menghadapi tantangan kesehatan mental. Ketika masalah ini semakin parah, masyarakat mencari jawaban dan mempertanyakan efektivitas tindakan pemerintah.
Salah satu alasan utama di balik masalah ini adalah lingkungan akademik masyarakat yang sangat penuh tekanan. Sistem pendidikan sangat terfokus pada ujian, dan siswa dipaksa untuk belajar tanpa kenal lelah agar unggul secara akademis.
Sayangnya, banyak siswa yang memprioritaskan nilai dibandingkan pertumbuhan pribadi, sehingga menimbulkan tekanan yang kuat dan terbatasnya kesadaran akan kesejahteraan mental mereka sendiri.
5 tips menghilangkan stres untuk kesehatan mental Anda
Biro Pendidikan telah mengalokasikan HK$80.000 ke setiap sekolah setempat untuk mempromosikan inisiatif kesehatan mental. Namun, sebagai siswa sekolah menengah, saya tidak melihat efektivitas kebijakan tersebut.
Ketegangan mental siswa berasal dari sistem pendidikan yang kompleks dan berorientasi pada ujian itu sendiri. Mengadakan pembicaraan dan mengorganisir kegiatan untuk meningkatkan kesehatan mental, meskipun bermanfaat, tidak mengatasi akar masalahnya.
Saya sangat yakin bahwa hanya melalui penerapan solusi praktis kita dapat mengatasi situasi ini secara efektif.
Mengatasi krisis kesehatan mental pelajar memerlukan lebih dari sekadar meningkatkan kesadaran; mereka harus bisa membicarakan masalah mereka dan perubahan harus dilakukan dalam sistem itu sendiri. Foto: Shutterstock
Cetak halus skema pengisian limbah
Terry King, Sekolah Menengah SKH Kei Hau
Hong Kong akan segera mengenakan biaya HK$0,11 untuk setiap liter sampah. Mengapa tindakan ini sangat penting?
Pertama, mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah dengan membuat mereka lebih sadar akan kebiasaan membuang sampah. Misalnya, individu mungkin memilih untuk menggunakan handuk daripada menghasilkan limbah jaringan yang berlebihan.
Haruskah skema pungutan sampah di Hong Kong mempunyai masa tenggang?
Tentu saja penerapan kebijakan tersebut mempunyai kendala. Pembuangan sampah secara ilegal dapat terjadi, dimana masyarakat membuang sampahnya di ruang publik dengan menggunakan kantong plastik biasa tanpa melakukan pembayaran apapun. Hal ini tidak hanya menambah beban kerja pemulung tetapi juga mengurangi pendapatan pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dapat meningkatkan pengawasan dengan memasang lebih banyak kamera.
Tantangan lain yang mungkin dihadapi pemerintah adalah tentangan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang dapat fokus pada pendidikan masyarakat, khususnya generasi muda, yang memiliki peluang lebih besar untuk beradaptasi terhadap perubahan.
Dalam jangka panjang, masyarakat akan menjadi lebih bersih, dan pemerintah akan mempunyai dana tambahan untuk dialokasikan ke berbagai inisiatif. Dengan langkah ini, warga juga akan belajar berbelanja secara bertanggung jawab dan lebih sadar lingkungan.
Berurusan dengan emosi
Fanny Liang Jifeng, Universitas Leung Shek Chee
Pernahkah Anda mengalami situasi ketika lelucon tidak berbahaya dari seorang teman tiba-tiba membuat Anda merasa sakit hati atau kesal? Mungkin saja Anda adalah orang yang sangat sensitif dan cenderung mengalami emosi, sensasi, dan persepsi lebih intens dibandingkan orang kebanyakan.
Sensitivitas yang meningkat ini dapat membuat Anda merasakan emosi yang menyakitkan dengan lebih kuat sekaligus mengalami emosi yang menyenangkan dengan lebih intens. Namun, hidup dalam kondisi kepekaan yang tinggi tidak hanya merugikan diri kita sendiri tetapi juga mempengaruhi interaksi kita dengan orang lain, sehingga sulit untuk membangun hubungan yang bermakna.
Jika Anda bergumul dengan emosi yang meningkat, Anda mungkin orang yang sangat sensitif. Foto: Shutterstock
Cobalah mencari pelampiasan emosi negatif Anda dengan mencatat perasaan Anda, seperti menulis di buku harian atau berbicara dengan teman. Proses mengekspresikan emosi ini dapat membantu Anda mengatasi intensitasnya yang luar biasa.
Berusahalah untuk secara aktif menyadari perasaan Anda. Jika Anda merasa kewalahan secara emosional dalam situasi yang mungkin tidak memerlukan reaksi seperti itu, bersikaplah proaktif dan berikan jarak pada diri Anda dari situasi tersebut agar Anda bisa berpikir.