(Isi artikel ini diproduksi oleh mitra periklanan kami.)
Seiring dengan bertambahnya jumlah kantor keluarga di Asia Tenggara, Agnes Chen, Managing Director CSC untuk Fund Services di APAC, membahas perubahan wajah pengelolaan kekayaan di wilayah tersebut.
Konferensi Tiongkok: Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh South China Morning Post baru-baru ini berfokus pada penguatan pertumbuhan regional melalui teknologi, bakat, dan kolaborasi.
Acara ini mencakup diskusi panel yang penuh wawasan tentang kebangkitan kantor keluarga di kawasan ini, dan peran Singapura dan Hong Kong dalam menarik dan melayani struktur pengelolaan kekayaan.
Pakar industri yang sangat berpengalaman membahas isu-isu seputar pergeseran prioritas dalam pengelolaan kekayaan, suksesi kekayaan dari generasi ke generasi, dan ekosistem jasa keuangan yang lebih luas di kawasan ini. Berikut adalah empat kesimpulan utama dari diskusi tersebut.
1. Masa depan kantor keluarga di Asia cerah
Asia tampaknya menghasilkan miliarder lebih cepat dibandingkan negara lain di dunia, dan mungkin lebih cepat dibandingkan periode mana pun dalam sejarah. Hong Kong memiliki konsentrasi orang kaya tertinggi di dunia.
Pada saat yang sama, pengelolaan kekayaan menjadi semakin canggih. Keluarga kaya memprioritaskan pelestarian dan suksesi aset mereka dengan fokus yang kurang terlihat pada satu dekade lalu.
Hal ini memberikan peluang pasar yang sangat besar bagi penyedia jasa perkantoran keluarga. Dalam 10 tahun ke depan, $30 triliun diperkirakan akan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di Asia.
Kantor keluarga akan membantu mewujudkan suksesi kekayaan terbesar dalam sejarah, namun mereka memerlukan dukungan yang berpengalaman. Ketika pelestarian kekayaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan menjadi lebih kompleks, layanan administrasi kekayaan yang dialihdayakan akan diperlukan untuk membantu kantor keluarga saat mereka melakukan diversifikasi dan pertumbuhan.
2. Peran kantor keluarga sedang berubah
Peran kantor keluarga di Asia terus berkembang. Banyak keluarga kaya memprioritaskan kekayaan yang berkelanjutan, kepatuhan terhadap peraturan, dan strategi warisan yang kuat dibandingkan keuntungan yang lebih tinggi dari investasi. Mereka mencari dukungan dalam mengelola kekayaan untuk jangka panjang dan mengubah kesuksesan bisnis saat ini menjadi kemakmuran multigenerasi.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa kepala keluarga kaya di Asia cenderung kurang percaya diri bahwa generasi berikutnya memiliki bekal yang memadai untuk mengambil tanggung jawab mengelola aset keluarga. Penyedia kantor keluarga mempunyai peran besar dalam hal ini—dengan merancang dan mengelola strategi warisan yang kuat yang melindungi kekayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Sikap terhadap risiko juga terus berkembang
Ketika investor Asia menjadi lebih canggih, sikap mereka terhadap risiko juga menjadi lebih beragam. Mereka yang telah menikmati kekayaan multigenerasi selama beberapa dekade atau lebih masih cenderung menyukai pembagian tradisional 60/40 antara aset pendapatan tetap dan ekuitas publik.
Namun, generasi baru orang-orang dengan kekayaan bersih sangat tinggi di Asia melihat risiko secara berbeda. Para investor ini melihat keamanan dalam keberagaman di luar aset tradisional. Kantor keluarga di Asia harus menciptakan dan mengelola portofolio investasi yang lebih kompleks karena individu dengan kekayaan bersih tinggi dan sangat tinggi menuntut lebih banyak eksposur terhadap investasi alternatif.
Dalam beberapa tahun ke depan, aset digital seperti mata uang kripto kemungkinan besar akan tampil dengan kuat meskipun dalam kondisi saat ini, dan penyedia kantor keluarga harus siap menawarkan keahlian untuk mengelolanya.
Selain diversifikasi, keluarga kaya juga fokus pada risiko ketidakpatuhan. Mereka ingin tahu bahwa reputasi mereka aman.
Oleh karena itu, mereka memandang kantor keluarga bukan sebagai alat untuk meningkatkan kekayaan, namun lebih untuk membantu mereka menavigasi lingkungan peraturan dan mematuhi tuntutan pajak dan pelaporan. Mereka juga mulai tertarik pada faktor-faktor seperti keberlanjutan dan investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Kepatuhan, administrasi, dan uji tuntas merupakan tugas yang kompleks dan seringkali memakan waktu. Inilah sebabnya mengapa banyak penyedia kantor multi-keluarga menghubungi administrator pihak ketiga untuk membantu mereka menjaga entitas klien swasta memiliki reputasi hukum dan peraturan yang baik.
4. Ini bukan hanya tentang investor Asia
Terdapat diskusi mengenai kekuatan Singapura dan Hong Kong sebagai pusat kantor keluarga bagi investor AS dan Eropa.
Singapura mendapat manfaat dari lingkungan peraturan dan perpajakan yang positif, dan peluncuran inisiatif ramah investor baru-baru ini, seperti Singapore Variable Capital Company (VCC).
Sementara itu, Hong Kong adalah pintu gerbang de facto ke Tiongkok dan menawarkan semua manfaat dari pasar modal yang dalam dan likuid.
Ini adalah kisah kolaborasi dan juga kompetisi. Jarang sekali kita menemukan kantor keluarga yang berkantor pusat di satu kota namun tidak mempunyai urusan di kota lain.
Ada juga konteks yang lebih luas. Asia menjadi lebih menarik bagi generasi baru investor Amerika dan Eropa yang memiliki pandangan internasional. Karena orang-orang kaya dan terhubung secara global ini berupaya mengelola dan melestarikan kekayaan mereka, mereka tidak dibatasi oleh geografi. Ini merupakan peluang bagi penyedia kantor keluarga di kedua yurisdiksi.