Dana senilai US$1 miliar tersebut akan digunakan untuk beberapa proyek pengembangan dan pembuatan vaksin, kata sumber tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baik pemerintah kota Shanghai maupun Moderna belum menanggapi pertanyaan dari Post.
Moderna telah mendirikan anak perusahaannya di Tiongkok, Moderna (China) Biotech di distrik Minhang barat daya Shanghai.
Pada tanggal 26 Mei, juru bicara perusahaan mengatakan dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters bahwa mereka sedang menjajaki peluang di Tiongkok dan berupaya untuk “membawa kekuatan platform mRNA Moderna kepada masyarakat Tiongkok”.
Perusahaan tersebut sejauh ini belum memiliki kehadiran di daratan Tiongkok. Perusahaan ini membuka kantor di Hong Kong tahun lalu sebagai bagian dari rencana ekspansinya di Asia.
Moderna terus memasuki pasar daratan meskipun hubungan AS-Tiongkok memburuk. AS sedang menyusun peraturan baru yang akan membatasi aliran modal dan informasi ke teknologi sensitif di Tiongkok, seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI). Perintah eksekutif pemerintahan Biden yang berpotensi memotong investasi tertentu AS di bisnis teknologi Tiongkok hampir selesai, dan para pejabat bertujuan untuk menyiapkannya secepatnya pada akhir bulan Juli, menurut Bloomberg, mengutip orang-orang yang mengetahui pertimbangan internal tersebut.
Salah satu sumber yang mengetahui pemikiran pemerintah daerah mengatakan bahwa bos Partai Komunis Shanghai, Chen Jining, yang lulus dari Imperial College London dengan gelar PhD dalam analisis sistem lingkungan, bertekad untuk menarik perusahaan global terkemuka dengan teknologi unik untuk berinvestasi di Shanghai. Ia juga memiliki pengetahuan tentang tren global dalam pengembangan farmasi, sumber tersebut menambahkan.
“Pejabat Shanghai masih aktif menarik modal luar negeri untuk memacu perekonomian lokal,” kata Wang Feng, ketua grup jasa keuangan Ye Lang Capital yang berbasis di Shanghai. “Dengan mendatangkan Moderna, kisah sukses ini akan membantu meyakinkan investor lain mengenai iklim bisnis yang baik di kota ini.”
Proyek FDI besar Moderna akan mengikuti proyek Tesla, yang membangun pabrik kendaraan listrik senilai US$2 miliar di zona perdagangan bebas Lingang pada tahun 2018.
Gigafactory Tesla kini menjadi pusat produksi pembuat mobil terbesar di dunia. Perusahaan ini memproduksi 710.000 kendaraan tahun lalu, lebih dari setengah total produksi perusahaan sebesar 1,31 juta unit.
Pertumbuhan pendapatan Moderna melambat tajam karena berkurangnya permintaan vaksin Covid-19, satu-satunya produk yang disetujui perusahaan tersebut.
Secara sederhana, teknologi mRNA memberikan instruksi yang mendorong sel-sel di tubuh pasien untuk menghasilkan protein atau protein tertentu. Dalam kasus vaksin, protein yang dihasilkan cukup mirip dengan protein yang dihasilkan virus sehingga memicu sistem kekebalan pasien untuk melawan virus. Selain vaksin, teknologi ini diharapkan dapat diterapkan dalam terapi medis untuk berbagai penyakit.