IPO penambang emas Indonesia Amman Mineral senilai US$711 juta merupakan yang terbesar di Asia di luar Tiongkok tahun ini
Amman Mineral Internasional, pemilik tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia, akan memulai debutnya di Jakarta minggu ini setelah penawaran umum perdana terbesar di negara itu tahun ini.
Saham akan mulai diperdagangkan pada hari Jumat. Mereka dijual dengan harga masing-masing 1.695 rupiah dalam IPO yang menghasilkan 10,7 triliun rupiah (US$711 juta). Itu merupakan penjualan saham baru terbesar di Asia tahun ini di luar Tiongkok daratan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Penawaran ini menandai perpanjangan tahun yang sibuk untuk debut di pasar ekuitas terbesar di Asia Tenggara. IPO di Jakarta telah mengumpulkan dana sebesar US$2,2 miliar sejak awal tahun ini, melampaui jumlah yang diperoleh sepanjang tahun lalu dan melampaui aktivitas di Hong Kong, yang biasanya merupakan pusat utama pencatatan saham di Asia.
Hanya tujuh perusahaan yang terdaftar di Indonesia setelah mengumpulkan lebih dari US$500 juta selama lima tahun terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Mereka naik rata-rata 7 persen pada hari pertama perdagangan mereka, data menunjukkan.
Amman Mineral memiliki tambang tembaga terbesar kelima di dunia pada akhir tahun 2020, menurut data Wood Mackenzie dalam prospektus penawaran. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$1,09 miliar pada tahun 2022, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan angka tahun sebelumnya.
Karena perusahaan telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, “seharusnya ada keuntungan saat listing”, Ethan Aw, seorang analis di Aequitas Research, menulis dalam sebuah laporan sebelum debut Amman Mineral.
Proceeds will be used for working capital, debt repayment and to fund refinery projects in West Nusa Tenggara province. The underwriters were BNI Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia and Mandiri Sekuritas.