Ketika Martin Lui Kwan-kit mengemban tugas mengatur kunjungan ke para tunawisma di distrik Yau Tsim Mong, mau tak mau dia merasakan kegelisahan.
Sebagai siswa Kelas Lima di Perguruan Tinggi Ying Wa dan ketua Unit Pemuda Palang Merah 49, dia bertanggung jawab mengatur perjalanan bagi siswa kelas bawah. Dia terganggu oleh kekhawatiran tentang potensi keberatan dan ketakutan orang tua di kalangan siswa.
Namun, ketakutan remaja berusia 17 tahun itu berubah menjadi kesadaran yang kuat saat ia memulai pengalaman tersebut.
“(Orang-orang) bersedia berbicara dengan Anda dan menyampaikan keluhan mereka, dan Anda akan memahami kesulitan mereka,” kenang Martin.
Martin Lui Kwan-kit, runner-up kedua di penghargaan SOTY, berupaya meningkatkan kehidupan para tunawisma. Foto: Xiaomei Chen
Selama kunjungannya, beliau menyaksikan secara langsung tantangan besar yang dihadapi oleh para tunawisma, khususnya perjuangan mereka melawan kecanduan narkoba dan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyembuhan luka yang lambat; seringkali sulit bagi orang untuk mengikuti nasihat medis untuk mengendalikan penyakit mereka dan menyembuhkan infeksi.
Termotivasi untuk membuat perbedaan, Martin berkolaborasi dengan perawat terdaftar untuk mengunjungi lokasi tempat tinggal para tunawisma, memberikan bantuan penting dalam perawatan luka. Seringkali mengalami luka parah yang semakin parah hingga berpotensi diamputasi, ia juga menghadapi tantangan tambahan dalam menjaga kebersihan selama kunjungan tersebut.
SOTY 22/23: Penerima Hadiah Utama yakin dia bisa membuat perbedaan positif
Seiring waktu, perspektif Martin berubah ketika dia menyadari orang-orang yang ditemuinya terbuka untuk terlibat dalam percakapan dan berbagi kisah hidup mereka. Membangun kepercayaan dan menjalin hubungan yang tulus menjadi penting untuk menjalin interaksi yang lebih lancar.
Berbekal pemahaman baru ini, Martin bertujuan untuk melibatkan lebih banyak teman sekelasnya dalam kunjungan mendatang, menggunakan pengalamannya sendiri untuk membimbing dan meyakinkan mereka. Untuk mengatasi masalah keamanan, dia secara proaktif berkomunikasi dengan orang tua, menekankan tujuan dan pentingnya kunjungan ini.
Para tunawisma menghadapi sejumlah masalah termasuk penyalahgunaan narkoba dan masalah kesehatan. Foto: Edward Wong
Sebagai pengakuan atas pengabdiannya yang luar biasa kepada masyarakat, Martin mendapat penghargaan sebagai runner-up kedua dalam kategori Kontributor Komunitas di Student of the Year Awards, sebuah acara bergengsi yang diselenggarakan oleh South China Morning Post dan disponsori sepenuhnya oleh Hong Kong Jockey Club.
Ke depan, Martin bercita-cita menjadi pengacara, dengan fokus pada hukum hak asasi manusia. Didorong oleh nilai-nilai kuat yang ditanamkan sejak kecil, ia berniat untuk terus mendedikasikan waktu luangnya untuk pengabdian kepada masyarakat.
Ia sangat yakin dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menyoroti kenyataan pahit yang ada di dunia, dan ia menambahkan bahwa ia merasa puas mengetahui bahwa ia telah memberikan kontribusi yang berarti kepada masyarakat sembari meringankan penderitaan orang lain.