Tiongkok akan fokus pada ekonomi digital untuk mempromosikan visi Presiden Xi Jinping untuk “kemakmuran bersama”, kata otoritas perencanaan dan data nasional.
Pemerintah “bertujuan untuk secara konsisten mempersempit kesenjangan antar wilayah, wilayah perkotaan dan pedesaan, berbagai kelompok demografis, dan antar layanan publik yang mendasar, sambil berupaya untuk terus menjembatani kesenjangan digital”, kata administrasi data tersebut ketika mengumumkan skema baru tersebut di media sosial WeChat resminya. akun media.
Dari pengurangan karbon hingga kemakmuran bersama, kebijakan Politbiro Tiongkok mengoreksi kebijakannya
Dari pengurangan karbon hingga kemakmuran bersama, kebijakan Politbiro Tiongkok mengoreksi kebijakannya
Kebijakan ini dipandang sebagai kunci untuk mengurangi ketimpangan pendapatan dan menghindari jebakan pendapatan menengah di mana pertumbuhan stagnan dan pendapatan terhenti.
Hal ini juga berupaya untuk mendorong distribusi kekayaan yang lebih adil di seluruh wilayah dan masyarakat, karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat telah menyebabkan kesenjangan pendapatan yang signifikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ekonomi digital dan infrastruktur digital baru merupakan bidang utama yang kini diprioritaskan oleh Beijing.
Tiongkok memiliki ekonomi digital terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, yang menyumbangkan 41 persen produk domestik bruto (PDB).
Pada tahun 2025, “peran positif ekonomi digital dalam memajukan kesejahteraan umum diperkirakan akan semakin nyata,” tulis postingan blog WeChat.
Rencana ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi digital regional dengan memajukan infrastruktur yang relevan dan meningkatkan hubungan ekonomi digital antara wilayah barat dan wilayah timur yang lebih maju.
Pada tahun 2030, pihak berwenang berharap dapat menerapkan serangkaian praktik inovatif mengenai kolaborasi timur-barat yang siap untuk direplikasi dan dipromosikan secara nasional.
Tiongkok telah mengalami urbanisasi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan jutaan migran dari pedesaan pindah ke kota untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik.
Namun pertumbuhan dan pembangunan ekonomi juga dibarengi dengan kesenjangan antara wilayah perkotaan dan perdesaan, serta antar kelompok penduduk.
Rencana tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan talenta digital dan meningkatkan literasi digital di daerah pedesaan untuk prospek pekerjaan yang lebih baik. Area fokus lainnya adalah akses yang lebih inklusif terhadap layanan sosial melalui sarana digital, serta sumber daya pendidikan digital yang lebih berkualitas, layanan kesehatan jarak jauh, dan perawatan lansia.