Bagi Ng Ka-sheung, siswa berusia 17 tahun di Diocesan Boys’ School, bahasa Kanton lebih dari sekadar alat komunikasi; itu adalah bagian integral dari identitasnya, menghubungkannya dengan akar budaya dan emosinya.
Pertemuan masa kecil dengan kisah cinta memicu hubungan ini. “Itu hanya kisah cinta biasa, tapi istimewa karena ditulis dalam bahasa Kanton,” kata Ka-sheung, merenungkan bagaimana kisah itu menumbuhkan rasa memiliki.
Pengalaman awal ini memicu keinginannya untuk menulis novel pendek: “Cerita ini tentang seorang anak laki-laki yang mencintai sastra dan berusaha mengejar mimpinya melawan segala rintangan,” Ka-sheung berbagi.
SOTY 22/23: Penerima Hadiah Utama yakin dia bisa membuat perbedaan positif
Narasi ini mirip dengan kehidupannya, yang didukung oleh dukungan yang tak tergoyahkan dari keluarganya. “Ayah saya selalu mendukung upaya sastra saya, dengan bangga membagikan karya saya kepada teman dan keluarga,” akunya, menekankan peran ayahnya dalam pengembangan kreatifnya.
Komitmen Ka-sheung untuk mempromosikan bahasa dan budaya Kanton membawanya meluncurkan “Let Youth Speak”, sebuah proyek yang menjadi mercusuar harapan dan pembelajaran selama pandemi. “Saya ingin melakukan sesuatu yang berarti,” katanya.
Proyek ini menggabungkan kecintaannya pada bahasa dan kegembiraan menjadi sukarelawan, jelasnya. Sejauh ini, program ini telah menjangkau lebih dari 150 siswa, memberikan mereka kesempatan untuk terlibat dan mengapresiasi bahasa ibu mereka.
Proyek Ka-sheung “Let Youth Speak” memberikan siswa di Hong Kong kesempatan untuk terlibat dan mengapresiasi bahasa ibu mereka, Kanton. Foto: Shutterstock
Salah satu kisah sukses penting dari proyek ini adalah kisah seorang anak muda bernama Jackson. Awalnya pemalu, transformasi Jackson sungguh luar biasa.
“Pada akhirnya, dia membuat semua orang mengingatnya dengan lelucon tentang namanya dan saudaranya Michael, menghubungkannya dengan Michael Jackson,” kenang Ka-sheung.
Bakat linguistiknya menjadikannya runner-up pertama kategori Linguist (Kanton) di Student of the Year Awards. Penghargaan bergengsi ini diselenggarakan oleh South China Morning Post dan disponsori sepenuhnya oleh Hong Kong
Klub Joki.
Ka-sheung juga unggul dalam kompetisi pidato dan menulis, menunjukkan kemampuan dan semangat bahasanya yang mendalam. Prestasi ini terus memotivasinya, mendorong semangatnya untuk mengeksplorasi dan mengadvokasi keragaman bahasa.
SOTY 22/23: Pemenang Peningkatan Terbaik menjelaskan bagaimana olahraga mengubah hidupnya
Visi Ka-sheung untuk masa depan bahasa Kanton adalah salah satu visi yang dinamis dan memiliki makna budaya.
“Bahasa Kanton bukan sekedar dialek; itu adalah bagian hidup dari budaya kita,” katanya.
Selain usaha linguistiknya, Ka-sheung juga berencana untuk memasuki bidang hukum, di mana ia melihat kemampuan bahasanya sebagai aset penting. Dia berencana untuk mengambil kursus hukum ketika dia mulai kuliah tahun depan.
“Mempelajari hukum lebih dari sekedar konsep hukum; ini tentang komunikasi yang efektif dan interpretasi bahasa. Saya melihatnya sebagai perpanjangan dari perjalanan linguistik saya, sebuah cara untuk menggunakan kemampuan saya untuk masyarakat,” ungkapnya.
Ka-sheung berencana untuk memasuki bidang hukum selain usaha linguistiknya. Foto: Shutterstock
Ka-sheung juga sedang mengerjakan antologi esai. Koleksi ini, yang merupakan perpaduan pengamatan dan pengalamannya, bertujuan untuk menangkap esensi kehidupan di Hong Kong dan perspektif unik generasi mudanya.
“Dalam antologi ini, saya berencana memasukkan karya-karya yang ditulis dalam bahasa Kanton dan Mandarin. Ini merupakan cerminan lanskap bahasa kita yang beragam dan perayaan atas warisan budaya kita yang kaya,” jelas Ka-sheung. Koleksi ini bukan sekadar bukti kehebatan menulisnya, namun juga kontribusi terhadap dialog yang sedang berlangsung mengenai bahasa, identitas, dan budaya di Hong Kong.