Tiongkok semakin banyak berinvestasi pada bisnis-bisnis di Timur Tengah dan Amerika Latin, namun daya tariknya bagi investor Barat tidak akan pulih dalam waktu dekat di tengah lingkungan bisnis yang semakin tidak jelas, kata sebuah perusahaan riset terkemuka.
“Ada banyak hal negatif seputar (fakta bahwa) Tiongkok tidak dapat diinvestasikan, yang menurut saya mencerminkan bahwa sebagian besar media kita masih sangat berpusat pada Barat dan bagi seluruh dunia, Tiongkok bukannya tidak dapat diinvestasikan,” Louis-Vincent Gave, mitra pendiri dan CEO di Gavekal, mengatakan pada sebuah seminar di Beijing pada hari Kamis.
“Jika Anda adalah dana pensiun AS saat ini, atau jika Anda memiliki uang publik AS, maka Tiongkok tidak dapat diinvestasikan, itu adalah hal yang sederhana, dan saya rasa hal itu tidak akan berubah dalam waktu dekat.
“Sebaliknya, jika Anda adalah dana pensiun di Amerika Latin, atau lembaga publik atau swasta di Timur Tengah, Tiongkok sebenarnya lebih mudah berinvestasi dibandingkan sebelumnya.”
Dana pensiun berkembang pesat di negara-negara berkembang, dan obligasi Tiongkok lebih stabil dibandingkan obligasi AS, sementara negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tengah semakin enggan berinvestasi di Amerika Serikat karena dampak sanksi Barat terhadap Rusia menyusul invasi AS. Ukraina tahun lalu.
Menurut Kementerian Perdagangan, meskipun terjadi peningkatan jumlah perusahaan penanaman modal asing yang baru didirikan dalam 10 bulan pertama tahun ini, realisasi penggunaan modal asing dalam mata uang yuan turun sebesar 9,4 persen, dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 987,01 miliar yuan. (US$138 miliar).
‘Tiongkok berikutnya tetaplah Tiongkok’: Xi berjanji untuk meruntuhkan hambatan investasi
‘Tiongkok berikutnya tetaplah Tiongkok’: Xi berjanji untuk meruntuhkan hambatan investasi
Bagi investor Barat, tiga tahun kebijakan Tiongkok nihil-Covid dan penutupan perbatasan berarti lingkungan bisnis menjadi lebih buram dan proses pengambilan keputusan menjadi kabur karena kurangnya kunjungan tingkat tinggi dan pengetahuan langsung, Gave menambahkan.
Dia juga mengatakan bahwa tindakan keras yang tidak terduga terhadap sektor real estate, pendidikan dan teknologi besar telah membuat takut investor asing.
“Jika, karena alasan apa pun, hal tersebut berada di garis bidik pemerintah, maka angka tersebut akan berubah dari 100 menjadi nol seperti yang kita lihat di sektor pendidikan, dengan sangat cepat,” tambahnya.
Kekhawatiran investor Barat atas ketegangan di Selat Taiwan juga terlihat jelas, terutama di kalangan pengusaha Eropa, tambahnya.