Jika diberi HK$8 juta (sekitar US$1 juta) untuk dibelanjakan, pengusaha Tommie Lo akan berinvestasi pada sesuatu yang dekat dengan hatinya dan juga bermanfaat bagi masyarakat: menyelamatkan anjing.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang baru yang bermakna dan berdampak,” kata Lo. “Saya seorang pecinta anjing, dan saya pikir mungkin ada solusi yang lebih baik yang bisa saya lakukan untuk membantu anjing menjalani kehidupan yang lebih baik.”
Lo, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang wirausaha dan pendidik, adalah pendiri dan CEO Preface, sebuah start-up teknologi pendidikan yang memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi blockchain untuk menyediakan kursus pelatihan teknologi yang dipersonalisasi. Tujuan perusahaan adalah membuat pendidikan tentang teknologi baru dapat diakses oleh semua orang, mulai dari profesional korporat dan wirausaha hingga anak-anak.
Kata Pengantar dikembangkan berdasarkan konsep desentralisasi pengalaman kelas tradisional dan transformasi lingkungan belajar. Hal ini ditunjukkan di Kata Pengantar Coffee and Wine, ruang bergaya lounge Lo yang dirancang untuk mendorong pelajar dan pakar industri untuk bertemu, berkolaborasi, dan berinovasi.
“Ini sebenarnya cukup ironis, karena saya adalah seseorang yang tidak bersekolah secara reguler,” kata Lo, merenungkan jalur kariernya.
Lo dibesarkan di Po Toi O, sebuah desa nelayan tradisional kecil di distrik Sai Kung, Hong Kong. Sebagai seorang anak, ia rutin menemani ayahnya melaut selama berminggu-minggu, mengerjakan tugas sekolahnya di atas kapal.
“Saya berasal dari keluarga nelayan,” katanya. “Saya akan mengikuti ayah saya di atas kapal, dan sering kali saya berpikir untuk menjadikan dunia sebagai ruang kelas.”
Pola asuh Lo yang rendah hati membentuk nilai-nilainya, yang tidak hanya membantu mendefinisikan budaya perusahaannya, namun juga mengarah pada apa yang ia sebut sebagai “prinsip 25-25-50” dalam mengelola kekayaan.
25 persen pengeluaran pertama Lo diinvestasikan untuk kesejahteraan pribadinya, termasuk melanjutkan pendidikan dan perjalanannya, serta memperluas koleksi buku dan kamera filmnya.
25 persen berikutnya digunakan untuk diversifikasi dan eksplorasi. “Saya mendiversifikasi investasi bisnis saya ke dalam teknologi baru, start-up baru, dan ide-ide baru,” kata Lo. “Saya menggunakan pengetahuan saya untuk berinvestasi pada orang lain, untuk membangun kekayaan bagi diri mereka sendiri dan, pada saat yang sama, juga untuk diri saya sendiri.”
Sisanya yang 50 persen dimasukkan ke dalam satu inisiatif. Lo menjelaskan: “Terkadang kita harus berani agar bisa memberi dampak pada dunia. Kami harus fokus. Jadi saya menempatkan 50 persen pada area yang benar-benar fokus, untuk meningkatkan skala bisnis atau organisasi.”
Pada akhirnya bagi Lo, kekayaan berarti memiliki kebebasan dalam setiap aspek kehidupannya – secara finansial, intelektual, dan juga waktu. Dia berkata: “Pada akhirnya, ini tentang memiliki kebebasan untuk melakukan hal-hal yang saya sukai dan saya yakini.”
Tonton videonya untuk mempelajari lebih lanjut tentang pandangan Lo tentang pembelajaran dan investasi yang bermakna.