Pada usia 17 tahun, Joyce Kei, seorang mahasiswa di Renaissance College, telah menorehkan prestasi yang tak terhapuskan dalam dunia tari dan pemberdayaan pemuda. Perjalanannya memasuki dunia tersebut dimulai pada usia lima tahun ketika dia mulai mengambil pelajaran tari jazz.
“Itu adalah cara saya untuk merasa bahagia, dan saya sangat suka menari untuk membuat orang bahagia dan menciptakan kegembiraan,” kenangnya.
Seiring bertambahnya usia, hasratnya terhadap menari berkembang melampaui kebahagiaan. Dia menemukan tarian kontemporer dan liris, yang memungkinkannya mengekspresikan emosi yang lebih luas dan menyampaikan cerita serta pesan yang kuat melalui gerakannya. Tari menjadi media komunikasinya, memungkinkannya terhubung dengan orang lain dan mengatasi isu-isu sosial yang penting.
Salah satu momen penting dalam perjalanan menari Joyce adalah keputusannya untuk memulai balet pada usia 14 tahun, meskipun ada tantangan yang dirasakan karena terlambat memulainya.
Joyce mempelajari balet pada usia 14 tahun, yang dianggap sebagai usia terlambat untuk memulai. Foto: Selebaran
“Saya menyadari bahwa tidak ada yang mustahil, dan saya benar-benar ingin menggunakan pengalaman ini untuk menginspirasi generasi muda lainnya agar tidak takut mencoba hal-hal baru dan melakukan sesuatu sesuai keinginan,” kenang Joyce.
Tekadnya membuahkan hasil ketika, setelah hanya satu tahun pelatihan balet, dia diterima di Hong Kong Ballet sebagai junior trainee.
Seorang penari dan koreografer berbakat yang berspesialisasi dalam balet, tari kontemporer dan liris, ia kini telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Kompetisi Tari Piala Tantangan Hong Kong dan Kompetisi Penari Muda Internasional.
Dia menjadi runner-up pertama penghargaan Performing Artist pada penghargaan Student of the Year (SOTY) tahun ini, yang diselenggarakan oleh SCMP dan disponsori sepenuhnya oleh Hong Kong Jockey Club.
SOTY 22/23: Pemenang Peningkatan Terbaik mengatasi kendala bahasa untuk menjadikan kota sebagai rumah baru
Kecintaan Joyce terhadap tari meluas ke koreografinya, yang membahas masalah-masalah sosial yang mendesak seperti polusi plastik, fast fashion, dan kesehatan mental. Dia menekankan kekuatan tari sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dan melibatkan penonton dalam percakapan yang bermakna.
Namun komitmennya terhadap menari tidak terbatas pada prestasinya sendiri. Dia berdedikasi untuk memberikan dampak positif pada kehidupan anak-anak yang menghadapi tantangan keuangan.
Dia adalah pendiri dan ketua Young Talents Support, sebuah platform sosial yang mendorong generasi muda di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka dan saling mendukung. Platform ini telah mengumpulkan lebih dari 1.200 anggota aktif dari lebih dari 20 negara. Melalui Young Talents Support, Joyce telah mengumpulkan lebih dari HK$110,000, mendirikan Young Talents Support Dream Fund, yang memberikan dukungan finansial kepada anak-anak yang membutuhkan untuk membantu mereka mengembangkan bakat mereka.
Joyce adalah pendiri dan ketua Young Talents Support, sebuah platform sosial yang mendorong generasi muda di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka dan saling mendukung. Foto: Selebaran
Selain itu, ia juga memimpin Kelompok Advokasi Kesehatan Masyarakat di sekolahnya. Tujuannya adalah memberikan dampak positif pada masyarakat dengan menciptakan obat-obatan dan menemukan obat untuk berbagai masalah kesehatan.
“Saya ingin mendorong generasi muda lainnya untuk membuat proyek untuk membantu komunitas mereka. Jadi ada generasi muda dari berbagai negara yang menggunakan Dana Impian kami untuk mendukung berbagai tujuan,” kata Joyce.