Siswa di Hong Kong mendapat nilai buruk dalam ujian tahunan tingkat kota untuk bahasa Mandarin, Inggris, dan matematika. Hasil tersebut merupakan yang terendah sejak peluncuran tes ini hampir 20 tahun yang lalu dan Biro Pendidikan mengaitkan hal ini dengan jeda tiga tahun dalam ujian tersebut sejak dimulainya pandemi Covid-19.
Biro tersebut pada hari Senin mengumumkan tingkat pencapaian Sistem Penilaian Wilayah (TSA), yang diperkenalkan pada tahun 2004 dan saat ini mencakup siswa Sekolah Dasar Tiga, Sekolah Dasar Enam, dan Sekolah Menengah Tiga.
Berdasarkan data, persentase siswa yang mencapai tingkat kompetensi dasar di ketiga mata pelajaran menunjukkan penurunan untuk semua kelompok umur dibandingkan tahun 2019 dan merupakan angka terendah yang pernah tercatat secara keseluruhan.
Persentase siswa dengan tingkat kompetensi dasar bahasa Mandarin, Inggris, dan matematika menurun untuk semua kelompok umur dibandingkan tahun 2019. Foto: Felix Wong
Biro tersebut mengatakan penurunan prestasi siswa berada dalam “kisaran yang dapat diterima” dan selaras dengan hasil “penilaian internasional berskala besar” lainnya.
Perincian data menunjukkan penurunan paling signifikan terjadi di antara siswa Sekolah Dasar Enam yang mengikuti penilaian bahasa Inggris. Tingkat pencapaian mencapai 64,3 tahun ini, turun dari 72,9 pada tahun 2019, dan angka tersebut merupakan rekor terendah.
Siswa Sekolah Dasar Tiga yang mengikuti tes matematika menyumbang angka terbaik tahun ini, dengan tingkat pencapaian 86,5. Hasil tersebut menunjukkan penurunan hanya 1,2 poin persentase dari penilaian sebelumnya pada tahun 2019.
Kandidat DSE Hong Kong yang belajar bahasa asing akan mengikuti ujian yang berbeda mulai tahun 2025
Tahun ini terdapat rekor tingkat pencapaian terendah di antara semua kelompok umur yang mengikuti tes bahasa Mandarin, dengan angka untuk Kelas Tiga, Sekolah Dasar Enam, dan Sekolah Menengah Tiga masing-masing mencapai 82,4, 71,1 dan 74,7.
Data menunjukkan kompetensi bahasa Inggris dan matematika berada pada titik terendah pada siswa Sekolah Dasar Enam dan Sekolah Menengah Tiga sejak penilaian diperkenalkan untuk kelompok usia tersebut pada tahun 2005 dan 2006.
Saat membahas hasil tersebut, juru bicara biro tersebut mengatakan siswa dan sekolah memerlukan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri setelah kurangnya penilaian setelah tiga tahun berada di bawah pandemi.
“Sektor sekolah secara umum menemukan bahwa penangguhan kelas tatap muka selama epidemi telah menimbulkan dampak tertentu baik terhadap pembelajaran maupun perkembangan siswa,” ujarnya.
Biro Pendidikan mengatakan siswa dan sekolah memerlukan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri setelah pandemi ini. Foto: RTHK
“Oleh karena itu, tidak tepat jika mengambil kesimpulan apa pun dengan mengacu pada hasil penilaian tahun ini. Mengenai penurunan yang lebih signifikan dalam tingkat pencapaian Kelas Enam Sekolah Dasar, (Otoritas Ujian dan Penilaian Hong Kong) akan mempelajari lebih lanjut alasannya.”
Biro tersebut juga mendesak orang tua untuk tidak fokus pada angka-angka tersebut dan berjanji bahwa data yang dikumpulkan dari putaran penilaian baru-baru ini akan membantu “meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengajaran”.
Tes tingkat kota pada awalnya hanya mencakup siswa Sekolah Dasar Tiga pada tahun 2004, namun diperluas ke siswa Sekolah Dasar Enam dan Sekolah Menengah Tiga pada tahun-tahun berikutnya.
Penjelasan: Mengapa siswa Hong Kong bersinar dalam ujian International Baccalaureate?
Penilaian diadakan setiap tahun untuk siswa Sekolah Dasar Tiga dan Sekolah Menengah Tiga, sedangkan siswa Sekolah Dasar Enam hanya mengikuti tes setiap dua tahun sekali.
Data dari tes tersebut digunakan untuk mengukur kinerja akademik siswa sekolah dasar dan menengah, serta untuk memberikan informasi kepada kebijakan pendidikan dan mengumpulkan umpan balik mengenai kinerja sekolah.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa TSA menyebabkan stres berat di kalangan siswa karena para guru dengan ketat melatih kelas mereka untuk mempersiapkan diri.