Baca tanggapan terhadap prompt Write to Win minggu ini, dan pilih jawaban yang paling Anda sukai. Berdasarkan suara Anda dan pilihan editor YP, kami akan mengeliminasi satu kontestan.
Stroberi: Remaja kesulitan untuk jujur kepada orang tuanya mengenai perbedaan pendapat mereka. Menjadi remaja ibarat menavigasi labirin ekspektasi orang tua. Mereka ingin kita mengikuti saran mereka, tapi kita punya ide dan nilai-nilai kita sendiri yang sedang berkembang. Ketika kami berani berbeda pendapat, mereka mengira kami membalasnya. Ini adalah resep untuk kesalahpahaman. Namun, kami hanya ingin mencobanya dengan cara kami sendiri, meski kegagalan menanti.
ceri: Berbagi kesulitan atau perasaan adalah perjuangan terbesar bagi remaja. Pubertas merupakan masa dimana remaja ingin mendapatkan pengakuan dari teman sebaya dan keluarganya untuk meyakinkan dirinya bahwa dirinya mandiri. Seringkali, meskipun mereka menghadapi hambatan atau merasa tertekan, mereka tidak mencari bantuan karena merasa malu, dan yang terpenting, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka mandiri dan tidak membutuhkan bantuan.
Pisang: Remaja sering kali kesulitan untuk jujur tentang perasaannya. Banyak remaja yang memendam pikiran dan emosinya, takut dikritik jika terbuka. Generasi muda seringkali tampak enggan membicarakan kehidupan sekolah. Remaja dapat merasakan manfaat bersikap proaktif hanya jika mereka diberdayakan untuk bersuara.
Alpukat: Remaja kesulitan untuk berterus terang tentang emosi mereka. Kaum muda berada dalam fase penting dalam studi mereka, dan mereka merasa terbebani karena tuntutan kurikulum sekolah. Apalagi remaja sedang kebingungan dalam hubungannya dengan orang tuanya. Alasan lain berasal dari pengalaman masa kecil mereka. Remaja yang sering dimarahi orang tuanya mungkin merasa sulit untuk terbuka secara jujur. Oleh karena itu, berbagi sentimen merupakan tantangan besar bagi remaja.
Apel: Bayangkan sebuah ruang kelas yang penuh dengan mata penasaran, makan malam keluarga dengan kerabat yang suka bertanya-tanya, atau pertanyaan canggung dari seorang guru. “Jadi, apa urusanmu dan (X)?” Tiba-tiba, lidahmu terikat. Ketika rasa takut akan penghakiman mengintai, para remaja kesulitan untuk jujur tentang hubungan romantis. Ini adalah tarian halus yang ingin meneriakkan cinta mereka dari atap rumah dan sekaligus berharap mereka bisa menghilang selamanya, menghindari interogasi yang tak terhindarkan.
Pir: Kebanyakan orang mungkin berpikir itu adalah nilai atau emosi. Namun, dalam jangka panjang, karena remaja masih menghadapi lingkungan sosial yang kompleks, saya yakin bahwa situasi sehari-hari yang mereka hadapilah yang sulit untuk mereka jujur. Menutupi sesuatu sambil berbicara dengan teman atau mengarang kebohongan untuk mendapatkan popularitas adalah tantangan terbesar.
Oranye: Saya mempunyai banyak teman yang lebih tua dan sering mengetahui bahwa ada yang berpacaran. Saat mereka melihat saya, mereka selalu berkata, “Jangan beritahu siapa pun!” dan mencoba menyembunyikan hubungan mereka. Mereka tidak cukup mempercayai siapa pun untuk jujur karena mereka berpikir anggota keluarga dan teman-temannya tidak memahami situasi mereka dan akan menentang mereka. Mereka takut dimarahi dan diolok-olok.
Buah mangga: Bukan rahasia lagi bahwa menjadi remaja itu sulit, namun hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri di Hong Kong. Persaingan ketat dalam industri pekerjaan membuat banyak generasi muda merasakan tekanan besar untuk mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi. Beberapa orang tua berpegang pada kepercayaan tradisional bahwa profesi tertentu, seperti hukum dan kedokteran, lebih unggul daripada profesi lainnya. Sayangnya, hal ini sering kali mengarah pada pola pikir yang memprioritaskan kesuksesan akademis daripada jujur pada diri sendiri.
Kiwi: Ketidakamanan dan ketakutan kita. Sebagai remaja, kita sering mengalami perasaan intens ini ketika kita berada di persimpangan jalan atau ketika menghadapi konflik antarpribadi atau internal. Perasaan ini bisa menjadi sangat membebani dan mengubur kita dalam gelombang ketakutan. Bola salju ini dengan cepat menyembunyikan keadaan emosi kita yang sebenarnya, yang terkadang menyebabkan kekacauan mental dan ketidakstabilan.