Kelompok tersebut menerima persetujuan dari investor yang memegang 99,3 persen dari nilai nominal obligasi ketika batas waktu persetujuan awal berakhir pada pukul 4 sore waktu London pada tanggal 29 November, menurut pengajuan bursa Hong Kong. Jumlah tersebut juga melampaui kuorum 66 persen bagi pertemuan untuk mempertimbangkan proposal perpanjangan jatuh tempo, tambahnya.
Kelompok ini “sangat senang dan terdorong oleh dukungan antusias dari pemegang obligasi” yang telah memberikan suara mendukung proposal tersebut,” kata pengajuan pada hari Kamis. “Ini adalah bukti kepercayaan pemegang obligasi terhadap penerbitnya.”
Dalian Wanda menawarkan kepada pemegang obligasi 1 sen dolar sebagai biaya persetujuan awal. Mereka juga memberikan 2,5 sen untuk suara mereka yang mendukung proposal tersebut pada batas waktu kedua pada pukul 4 sore pada tanggal 8 Desember. Proposal tersebut akan dilakukan pemungutan suara pada pukul 10.30 pagi waktu setempat pada tanggal 13 Desember di kantor firma hukum Linklaters di Hong Kong.
Industri real estat Tiongkok, termasuk sektor manajemen properti komersial dan sektor-sektor terkait, telah terkena dampak perlambatan ekonomi, fluktuasi di pasar keuangan, dan kondisi pasar yang merugikan lainnya, sehingga merugikan bisnis dan arus kas grup tersebut, kata Dalian Wanda.
Berdasarkan rencana restrukturisasi obligasi, Dalian Wanda telah setuju untuk membayar kembali 10 persen dari obligasi senilai US$600 juta pada tanggal 5 Januari, 20 persen pada tanggal 29 Mei, 30 persen pada tanggal 29 September dan sisanya pada saat jatuh tempo, menurut dokumen permohonannya. Pemilik properti juga berusaha untuk melonggarkan perjanjian obligasi, termasuk menghapus beberapa klausul kejadian gagal bayar dan fitur opsi jual.
Harga rumah baru di Tiongkok mengalami penurunan terbesar sejak awal tahun 2015 karena menurunnya permintaan
Harga rumah baru di Tiongkok mengalami penurunan terbesar sejak awal tahun 2015 karena menurunnya permintaan
Obligasi tersebut adalah uang kertas dolar luar negeri yang paling dekat jatuh temponya dari grup Dalian Wanda. Perusahaan memiliki dua surat utang lainnya yang jatuh tempo pada tahun 2025 dan 2026 dengan total nilai US$800 juta, menurut data Bloomberg.
Konglomerat tersebut, yang dikendalikan oleh miliarder Wang Jianlin, telah berjuang dengan krisis likuiditas selama dua tahun terakhir. Pada bulan Juli, mereka memperingatkan kekurangan pendanaan hanya beberapa hari sebelum menebus obligasi senilai US$400 juta.
Fitch Ratings pekan lalu menurunkan peringkat utang Wanda Commercial lebih dalam ke wilayah junk, sementara Moody’s juga menurunkan peringkatnya ke zona tersebut menyusul proses permintaan persetujuan.