Dulu, pembeli rumah biasanya diharuskan membayar uang muka penuh dalam waktu tujuh hari hingga dua minggu setelah berlangganan. Jarang sekali pembeli bernegosiasi dengan agen atau pengembang untuk menunda sebagian pembayaran lebih dari enam bulan.
Sementara itu, tahap kedua dari Isle Maison, sebuah proyek yang dikembangkan bersama oleh Vanke Holdings dan China Railway Construction Real Estate, menawarkan diskon dan memperpanjang batas waktu pembayaran uang muka, kata seorang penjual proyek tersebut.
Pembelian putaran pertama akan dimulai pada akhir November, dan pembayaran uang muka dapat dilakukan secara bertahap, menurut agen, yang hanya memberikan nama keluarga mereka, Liu. Pembeli rumah akan diminta membayar sekitar sepertiga uang muka pada bulan Desember, dan dapat membayar sisanya paling lambat pada bulan Maret.
Proyek ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2025.
Para pengembang telah melangkah lebih jauh dengan insentif mereka: pembeli yang memilih unit dengan tiga kamar tidur seluas 133 meter persegi (1.432 kaki persegi) atau lebih bisa mendapatkan tempat parkir gratis senilai 400.000 yuan (US$55.470), tambah Liu.
Promosi spesial ini terjadi ketika harga rumah di Tiongkok turun selama empat bulan berturut-turut di bulan Oktober sementara penjualan tetap lesu.
Pada bulan Oktober, kontrak penjualan rumah baru di Shanghai berdasarkan luas turun 28 persen menjadi 562.000 meter persegi, mendekati apa yang diharapkan pada musim sepi musim panas, menurut data yang dikumpulkan oleh Centaline Property.
Lesunya penjualan memaksa beberapa pengembang mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya komisi dengan menggandeng agen properti untuk mendatangkan penjualan.
“Dulu, beberapa proyek populer menerima banyak permintaan dalam satu atau dua hari setelah diluncurkan,” kata You Liangzhou, pemilik Baonuo, agen properti yang berbasis di Shanghai.
“Dengan demikian, pengembang bisa dengan mudah menjual proyeknya sendiri tanpa bergantung pada kami (agen properti).
“Tetapi sekarang, beberapa pengembang memilih untuk bekerja sama dengan kami daripada menghemat biaya komisi, karena jauh lebih sulit bagi mereka untuk menjual rumah.”
Pasar barang bekas dalam negeri sedikit lebih baik, kata Anda. Beberapa pemilik terpaksa menurunkan harga sebanyak 6 persen untuk mendapatkan pembeli, sesuatu yang jarang terjadi di pasar properti Shanghai.
“Mengingat kondisi pasar saat ini, pembeli rumah umumnya mengambil pendekatan menunggu dan melihat,” kata sebuah catatan penelitian oleh biro Centaline di Shanghai.
“Di satu sisi, sentimen pasar tidak tinggi karena kebijakan pendukung kurang dari yang diharapkan. Di sisi lain, kinerja penjualan yang lesu membuat kenaikan harga sulit dilakukan, sehingga ‘harga dasar’ bulan ini bisa menjadi ‘harga batas atas’ bulan depan, sehingga membuat pembeli ragu untuk membeli.”