Indeks Hang Seng naik tipis 0,1 persen menjadi 16,737.12 pada penutupan hari Senin, setelah turun sebanyak 0,5 persen di sesi pagi. Indeks Teknologi bertambah 1,3 persen sedangkan Indeks Komposit Shanghai bertambah 1 persen.
Raksasa e-commerce JD.com bertambah 3,3 persen menjadi HK$108 dan Tencent melonjak 2,2 persen menjadi HK$290. Pembuat kendaraan listrik BYD naik 3,9 persen menjadi HK$218,40 dan pesaingnya Xpeng melonjak 7,1 persen menjadi HK$40,50 setelah rencana mereka untuk menangani pasar massal. Wuxi Apptec melonjak 4 persen menjadi HK$42,65 sebelum rilis pendapatannya, yang akan dirilis hari ini.
Investasi properti terus mengalami kesulitan dan turun sebesar 9 persen pada bulan Januari dan Februari, meskipun ada percepatan pelonggaran kebijakan properti. Longfor turun 4,6 persen menjadi HK$10,06 dan China Resources Land kehilangan 2 persen menjadi HK$24,70, memimpin penurunan saham pengembang daratan yang terdaftar di bursa Hong Kong.
“Momentum ekonomi masih lemah dalam dua bulan pertama tahun ini, sehingga memerlukan stimulus tambahan,” kata Lynn Song, kepala ekonom ING untuk Tiongkok Raya.
“Pemulihan yang berarti masih mungkin terjadi bahkan ketika kondisi perekonomian sedang buruk,” kata Lloyd Chan, ahli strategi investasi di Standard Chartered. Kebijakan fiskal dan moneter yang ditargetkan kemungkinan akan membantu membatasi risiko penurunan, tambahnya.
Di tempat lain, investor juga telah mengesampingkan penurunan suku bunga AS pada bulan Mei menjelang keputusan Federal Reserve pada bulan Maret, dimana terdapat 99 persen kemungkinan suku bunga stabil. Data dari CME Group menunjukkan pasar kini memperkirakan peluang suku bunga stabil sebesar 94 persen, dibandingkan dengan 70 persen pada bulan lalu.
Saham-saham Asia secara umum lebih tinggi. Nikkei 225 Jepang melonjak 2,7 persen di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan segera mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya. Kospi Korea Selatan bertambah 0,7 persen tetapi S&P/ASX 200 Australia datar.