Jika Anda tertarik untuk mengikuti debat Face Off di masa mendatang, isilah ini membentuk untuk mengirimkan lamaran Anda.
Adrian Chan dari Universitas St Joseph. Foto: Selebaran
Hong Kong adalah kota yang ramai dengan gaya hidup serba cepat. Dahulu kota ini disebut sebagai surga kuliner dan belanja, namun belakangan muncul label baru: “kota pengaduan”. Mulai dari barang cacat hingga layanan pelanggan yang buruk, warga Hong Kong sepertinya punya banyak keluhan terkait pengalaman berbelanja mereka.
Menurut ringkasan tahunan Dewan Konsumen untuk tahun 2022, pengaduan yang diajukan ke lembaga tersebut meningkat tujuh persen pada tahun lalu dibandingkan tahun 2021. Mereka menerima total 28.338 pengaduan pada tahun 2022, naik dari 26.506 pada tahun 2021. Mayoritas dari pengaduan tersebut berkaitan dengan makanan dan hiburan. industri, peralatan listrik, dan jasa telekomunikasi.
Salah satu kritik paling umum terhadap Hong Kong adalah layanan pelanggannya yang buruk. Kota ini terkenal dengan stafnya yang kasar dan tidak membantu, sehingga membuat berbelanja menjadi pengalaman yang membuat frustrasi. Hal ini terutama berlaku dalam kasus perusahaan telekomunikasi, yang terkenal dengan waktu tunggu yang lama dan praktik penagihan yang membingungkan.
Perusahaan telekomunikasi Hong Kong tidak terkenal dengan layanan pelanggannya yang sangat baik. Foto: Shutterstock
Masalah lain yang dihadapi konsumen di Hong Kong adalah kualitas produk yang buruk. Banyak yang melaporkan pembelian barang yang rusak atau tidak berfungsi seperti yang diiklankan, hanya untuk mengetahui bahwa mereka tidak dapat mengembalikannya atau menerima pengembalian dana. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya undang-undang perlindungan konsumen di Hong Kong, yang berarti bahwa dunia usaha tidak menerapkan standar yang sama seperti di negara lain.
Selain itu, tingginya biaya hidup di Hong Kong memperburuk masalah pengaduan. Dengan harga barang dan jasa yang terus meningkat, masyarakat menjadi semakin frustasi ketika mereka menghabiskan uang hasil jerih payah mereka untuk produk-produk berkualitas rendah. Hal ini terutama berlaku untuk barang-barang penting seperti makanan dan perumahan, yang seringkali harganya sangat mahal.
Pemerintah menaikkan upah minimum menjadi HK$40 per jam – tapi apakah itu cukup?
Ada beberapa langkah yang dapat diambil konsumen Hong Kong untuk melindungi diri mereka sendiri. Penting untuk meneliti produk dan layanan sebelum melakukan pembelian dan membaca ulasan dari pelanggan lain. Selain itu, pembeli dapat memanfaatkan Dewan Konsumen, yang memberikan saran dan bantuan kepada mereka yang mengalami masalah dengan bisnis.
Hong Kong mungkin merupakan kota pengaduan dari sudut pandang konsumen. Namun, dengan menyadari tantangan yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri, masyarakat masih dapat menikmati banyak manfaat yang ditawarkan kota ini.
Melawan: Sophia Ling, 11, Sekolah Internasional Swiss Jerman
Sophia Ling dari Sekolah Internasional Swiss Jerman. Foto: Selebaran
Hong Kong sering dicap sebagai “kota pengaduan”, yang menyindir penduduknya yang terlalu vokal menyampaikan keluhan dan kekhawatiran mereka.
Namun persepsi ini tidak akurat dan tidak didukung oleh bukti empiris. Warga Hongkong menikmati kualitas hidup yang tinggi, umumnya bahagia, dan tidak banyak mengeluh.
Pertama-tama, Hong Kong memiliki tingkat kejahatan yang rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya di seluruh dunia, menurut Kepolisian Hong Kong. Kota ini secara umum dianggap aman dan terjamin. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketidakpuasan dan frustrasi secara umum tidak cukup tinggi untuk mengakibatkan tingkat kejahatan atau kekerasan yang signifikan.
Akankah kampanye ‘Halo Hong Kong’ membantu menghidupkan kembali pariwisata?
Selain itu, survei internasional secara konsisten memberi peringkat tinggi pada Hong Kong dalam hal kualitas hidup. Dalam Survei Kualitas Hidup Mercer 2019, Hong Kong berada di peringkat ke-71 dari 231 kota di seluruh dunia, mengungguli kota-kota besar lainnya seperti Taipei, Dubai, dan Busan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduknya umumnya menikmati kualitas hidup yang tinggi dibandingkan kota lain, dan masyarakat dengan kehidupan yang baik tidak perlu banyak mengeluh.
Terlebih lagi, Hong Kong memiliki perekonomian yang sangat maju dan terbuka. Ini adalah pusat keuangan dan bisnis utama, yang menarik banyak perusahaan dan profesional internasional. Menurut Bank Dunia, Hong Kong memiliki perekonomian berpenghasilan tinggi dan kompetitif. Hal ini menunjukkan bahwa kota memberikan banyak kesempatan bagi penduduknya untuk mengejar karir dan menikmati standar hidup yang tinggi.
Masyarakat Hong Kong umumnya menikmati standar hidup yang tinggi. Foto: Shutterstock
Persepsi Hong Kong sebagai “kota pengaduan” mungkin berasal dari banyaknya pengaduan yang diterima pemerintah setiap tahunnya. Namun, banyak dari keluhan ini bersifat rutin atau ringan, sering kali berkaitan dengan kebisingan atau sampah. Tidaklah adil untuk mengatakan bahwa hal ini menjadikan Hong Kong sebagai kota dengan masyarakat yang tidak puas, karena warga negara memiliki hak mendasar untuk mengekspresikan pendapat dan keprihatinan mereka.
Kesimpulannya, Hong Kong bukanlah kota yang penuh keluhan, dan bukti menunjukkan bahwa penduduknya pada umumnya merasa puas dengan kehidupan mereka. Hong Kong tidaklah sempurna, namun secara keseluruhan masyarakatnya senang dan puas di kota kami.