Indeks Hang Seng turun tipis 0,2 persen menjadi 17,732.52 pada penutupan perdagangan Rabu, setelah naik sebanyak 1 persen pada pertengahan sesi. Indeks Teknologi tergelincir 1,7 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai kehilangan 0,7 persen.
Tencent Holding kehilangan 0,7 persen menjadi HK$300, Alibaba Group turun 0,6 persen menjadi HK$81,45, dan Baidu mundur 4,8 persen menjadi HK$113,70. Operator platform e-commerce JD.com anjlok 3 persen menjadi HK$102,80 sementara Meituan kehilangan 0,7 persen HK$113,70.
Saham properti anjlok karena Country Garden, yang pernah menjadi pengembang properti terbesar, berada di ambang gagal bayar. Indeks yang melacak pengembang daratan yang terdaftar di Hong Kong kehilangan 0,7 persen ke level terendah dalam 11 bulan. Longfor kehilangan 1,2 persen menjadi HK$11,92 sementara Evergande turun 8,6 persen menjadi HK$0,26.
“Pertanyaan besar bagi pasar adalah apakah pembuat kebijakan masih memiliki langkah-langkah stimulus,” kata David Chao, ahli strategi pasar di Invesco. “Jelas bagi saya bahwa investor tidak seharusnya mengharapkan bazoka stimulus apa pun, meskipun langkah-langkah lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kemerosotan pasar properti,” katanya.
Imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi baru setelah data penjualan ritel yang kuat di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut, yang memperkuat alasan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor dua tahun naik menjadi 5,19 persen, tertinggi sejak 2006.
Pasar-pasar utama di Asia secara umum lebih tinggi. Kospi Korea Selatan bertambah 0,1 persen dan S&P/ASX 200 Australia naik 0,3 persen, sedangkan Nikkei 225 Jepang naik kurang dari 0,1 persen.