Punya pemikiran tentang masalah ini? Kirimkan tanggapan Anda (tidak lebih dari 300 kata) kepada kami dengan mengisi ini membentuk atau mengirim email (dilindungi email) paling lambat 10 Mei pukul 23.59. Kami akan mempublikasikan tanggapan terbaik minggu depan.
Cuplikan berita
Reuters
PBB menekan faksi-faksi yang bertikai di Sudan untuk menjamin jalur bantuan kemanusiaan yang aman setelah enam truk dijarah dan serangan udara di ibu kota mengganggu gencatan senjata.
Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan dia berharap bisa mengadakan pertemuan tatap muka dengan pihak-pihak yang bertikai di Sudan dalam waktu dua hingga tiga hari untuk menjamin jaminan mereka bahwa konvoi bantuan akan dapat mengirimkan pasokan bantuan. Pertemuan tersebut dapat berlangsung di Khartoum, ibu kota, atau lokasi lainnya.
“Penting bagi saya bahwa kita bertemu secara fisik, tatap muka untuk membahas hal ini, karena kita membutuhkannya menjadi momen publik dan akuntabel,” katanya pada hari Rabu.
PBB telah memperingatkan bahwa pertempuran antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, yang meletus pada tanggal 15 April, berisiko menyebabkan bencana kemanusiaan yang dapat meluas ke negara lain. Sudan mengatakan pada hari Selasa bahwa 550 orang telah tewas dan 4.926 lainnya terluka dalam konflik tersebut.
Pengeboman besar-besaran juga terjadi di kota-kota yang bersebelahan, Omdurman dan Bahri. Kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata tujuh hari, namun telah dilanggar.
Di Khartoum, jutaan orang masih berusaha berlindung dari peperangan terbuka antara tentara yang menggunakan serangan udara dan artileri berat serta pasukan RSF yang ditempatkan di lingkungan pemukiman.
Ketika mediator internasional mendesak dilakukannya perundingan damai, tentara Sudan mengatakan akan mengirim utusan untuk melakukan perundingan dengan para pemimpin Sudan Selatan, Kenya, dan Djibouti. Menurut PBB, sekitar 100.000 orang telah meninggalkan Sudan dengan sedikit makanan atau air ke negara-negara tetangga.
Teliti dan diskusikan
Pikiran dari minggu lalu
Turis Tiongkok berpose untuk berfoto di dekat Sydney Opera House di Australia. Foto: Reuters
Valerie Chiu, Universitas Canossian St Mary
Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar orang, Tiongkok adalah salah satu negara dengan populasi terpadat di dunia. Jumlah penduduknya yang besar, ditambah fakta bahwa negara ini berbatasan dengan 14 negara, yang sebagian besar bergantung pada pariwisata, menjadikan wisatawan Tiongkok sangat penting bagi industri pariwisata global.
Karena jumlah orang yang bepergian masih jauh di bawah angka sebelum Covid, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk membantu pemulihan industri pariwisata.
Pertama, kita harus meningkatkan jumlah penerbangan yang tersedia, karena jumlah penerbangan saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan sebelum tahun 2020. Penurunan jumlah penerbangan berarti harga tiket meroket sehingga tidak terjangkau oleh banyak orang.
Meningkatnya jumlah penerbangan akan menyebabkan harga tiket turun, sehingga menarik lebih banyak orang untuk bepergian ke luar negeri karena harganya lebih terjangkau.
Tujuan wisata populer, seperti Korea Selatan atau Jepang, dapat berinvestasi pada tempat-tempat wisata yang menampilkan karakter dan sejarah daerah tersebut. Misalnya, Hong Kong baru-baru ini membuka museum M+ dan Museum Istana, yang memiliki pameran yang hanya dapat ditemukan di Hong Kong.
Voucher belanja juga dapat mendongkrak pariwisata; mereka menawarkan insentif bagi wisatawan dan memastikan pengunjung berkontribusi terhadap perekonomian lokal.
Kini setelah pandemi ini terkendali, kita harus fokus pada kebangkitan pariwisata, yang merupakan hal penting dalam meningkatkan perekonomian global.
Lensa: Lebih sedikit wisatawan Tiongkok yang bepergian dibandingkan sebelum pandemi Covid-19