Perusahaan rintisan teknologi ramah lingkungan asal Hong Kong, GRST, yang mengkomersialkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan daur ulang baterai lithium-ion, telah dinominasikan sebagai finalis Earthshot Prize untuk bidang lingkungan hidup tahun ini.
Ini adalah bisnis Hong Kong kedua yang dinominasikan pada penghargaan inovasi global bergengsi, yang sejauh ini telah mendapatkan 45 nominasi selama tiga tahun. Lebih dari 1.100 nominasi bersaing untuk memperebutkan 15 tempat finalis tahun ini, dan lima nominasi akan mendapatkan hadiah sebesar £1 juta (US$1,2 juta) masing-masing pada upacara penghargaan pada tanggal 7 November di Singapura.
Pemerintah menyatakan akan melakukan hal ini dengan membantu proyek-proyek ramah lingkungan mendapatkan modal dengan lebih mudah dan fleksibel, memfasilitasi pelatihan talenta dan kerja sama dengan mitra luar negeri, dan mempermudah usaha-usaha baru untuk mendapatkan sertifikasi independen atas kredensial ramah lingkungan mereka.
“Kami sangat antusias untuk mencapai skala komersial tahun ini dan berharap dapat bekerja sama dengan jaringan Earthshot Prize untuk memberikan solusi inovatif kami kepada dunia,” kata Hung.
Perusahaan ini telah menerapkan metode pemrosesan berbasis air di Pillar Energy, pembuat baterai di Jianshan, di provinsi Zhejiang, Tiongkok timur. Sebuah prototipe fasilitas daur ulang di lokasi dengan kapasitas tahunan untuk memproses 1 gigawatt jam (GWh) bahan baterai bekas telah dibangun di samping jalur produksi Pillar. GRST berencana untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 5GWh pada tahun depan.
Pangeran William meluncurkan Earthshot Prize pada tahun 2020 untuk mencari dan meningkatkan solusi paling inovatif terhadap tantangan lingkungan terbesar di dunia pada tahun 2030. Penghargaan senilai £1 juta ini diberikan kepada satu pemenang setiap tahun dalam lima kategori: perlindungan dan restorasi alam, udara bersih, kebangkitan lautan, membangun dunia bebas sampah, dan memperbaiki perubahan iklim.
GRST adalah salah satu dari tiga finalis dalam kategori udara bersih, bersama dengan kelompok kampanye peningkatan kualitas udara Polish Smog Alert dan ENSO yang berbasis di Inggris, yang berupaya menciptakan ban yang lebih sedikit polusi untuk kendaraan listrik.
Dua inisiatif di Tiongkok daratan telah dinominasikan di masa lalu.
Tahun lalu, profesor Yi Zhijian mendapat penghargaan dalam kategori melindungi dan memulihkan alam atas karyanya memimpin tim ilmuwan untuk menerapkan teknik baru untuk mengubah gurun tandus menjadi lahan pertanian dengan biaya dan waktu yang terjangkau. Ini melibatkan pencampuran pasta berbahan dasar air dengan pasir permukaan, sehingga memberikan sifat fisik dan ekologi yang sama seperti tanah.
Pada tahun 2021, The Blue Map App, database lingkungan publik pertama di Tiongkok yang menyediakan data kualitas udara dan air lokal secara real-time, menjadi finalis dalam kategori udara bersih.