DreamSmart Group, pembuat ponsel pintar yang tahun lalu beralih ke pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk perangkat seluler, telah memilih bank-bank untuk mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong yang mungkin bernilai lebih dari 15 miliar yuan (US$2,1 miliar). ).
Perusahaan start-up di belakang merek ponsel pintar populer Meizu bekerja sama dengan China International Capital Corp (CICC) dan Huatai Securities mengenai potensi penjualan saham tahun ini, kata sumber tersebut.
Perusahaan tersebut, yang dimiliki oleh produsen mobil Tiongkok Zhejiang Geely Holdings Group, mungkin akan mencari valuasi sebesar 20 miliar yuan dalam penawaran tersebut, tergantung pada kondisi pasar, kata salah satu sumber.
Pertimbangan sedang berlangsung dan rincian IPO termasuk susunan dan ukuran bank mungkin berubah, kata sumber tersebut. Perwakilan DreamSmart menolak berkomentar, sementara perwakilan CICC dan Huatai tidak menanggapi permintaan komentar.
Didirikan dua dekade lalu sebagai pemasok pemutar musik MP3, Meizu adalah salah satu pionir industri ponsel pintar yang baru lahir di Tiongkok bersama dengan nama-nama besar seperti Xiaomi.
Setelah didukung oleh Alibaba Group Holding, mereka menghasilkan perangkat-perangkat trendi dan sistem operasi yang awalnya mendapat pujian, namun kemudian digantikan oleh pesaing yang lebih agresif seperti Oppo dan Huawei Technologies.
Perusahaan mobil milik Miliarder Li Shufu mengakuisisi merek tersebut pada tahun 2022, yang mulai mengembangkan AI ketika ChatGPT menjadikan konsep tersebut mainstream.
Produsen ponsel pintar Meizu adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang berharap dapat meningkatkan antusiasme investor terhadap saham AI, mulai dari pemasok komputasi dan komponen kelas atas seperti Nvidia hingga pembuat perangkat seperti Samsung Electronics yang mencoba memasukkan AI ke dalam gadget mereka.
Saham ponsel pintar Tiongkok terlihat menarik, khususnya, setelah aksi jual baru-baru ini, tulis analis Morgan Stanley termasuk Andy Meng pada hari Senin.