Kebijakan ekonomi non-pasar Tiongkok terus mempengaruhi perekonomian AS dan Washington tidak akan melepaskan tekanan pada Beijing untuk mengatasi kekhawatiran yang luar biasa, kata pejabat perdagangan Amerika pada hari Selasa, tanpa memberikan indikasi bahwa tarif akan dihapuskan.
Perwakilan Dagang Amerika Serikat Katherine Tai mengatakan Washington menjalin hubungan dengan Beijing dan dia “optimis mengenai kemampuan untuk mengelola hubungan yang penting dan kompleks sehubungan dengan tarif”.
“Saya pikir hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik dan kekhawatiran non-ekonomi dan kami akan terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya pada Bloomberg New Economic Forum di Singapura.
AS telah lama menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan yang tidak adil, termasuk pencurian kekayaan intelektual, transfer teknologi secara paksa, dan kurangnya akses pasar bagi perusahaan-perusahaan Amerika. Tiongkok berpendapat bahwa AS berupaya mengekang kebangkitannya sebagai negara adidaya ekonomi global.
Komentar Tai muncul setelah Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden bertemu di pulau Bali, Indonesia, pada hari Senin menjelang KTT G20.
Selama percakapan tiga jam mereka, Biden mengatakan AS akan terus bersaing secara ketat dengan Tiongkok, termasuk dengan menyelaraskan upaya dengan sekutunya dan mendorong lebih banyak investasi di dalam negeri.
Namun kedua negara harus bekerja sama dalam isu-isu transnasional seperti perubahan iklim, keamanan pangan global, serta kebijakan makroekonomi dan perdagangan, menurut pernyataan yang diungkapkan setelah pertemuan tersebut.
“Salah satu hal yang paling penting adalah kedua pemimpin telah menugaskan pejabat senior mereka untuk terus berkomunikasi dan kami menantikan untuk melanjutkan percakapan terbuka dan jujur seperti yang telah kami lakukan dengan rekan-rekan mereka di Beijing,” kata Tai.
Tiongkok menyumbang 18 persen dari total impor AS, turun dari 22 persen pada awal perang dagang pada tahun 2018, menurut laporan Peterson Institute for International Economics.
Tai mengatakan masih banyak tantangan yang menghalangi pelonggaran tarif, termasuk penyelidikan terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual Tiongkok dan praktik transfer teknologi paksa yang dialami para pemangku kepentingan Amerika dalam melakukan bisnis dengan Tiongkok.
IPEF diluncurkan oleh Biden pada bulan Mei dan mempertemukan 14 negara pendiri Asia-Pasifik dengan tujuan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi.
Tai mengatakan bahwa tahun depan kesepakatan ini akan terus berfungsi sebagai “kerangka kerja abad ke-21 untuk menghadapi tantangan abad ke-21 yang mencakup rantai pasokan yang sangat terganggu dan ekonomi global yang benar-benar mencari peluang untuk membangun kembali kepercayaan, menunjukkan keberlanjutan, ketahanan, dan inklusi.” .
“Kunci dari visi kami di empat pilar adalah untuk dapat memberikan hasil yang tepat waktu, dan itulah tujuan tahun 2023,” katanya.