Setelah pertemuan tersebut, Burns men-tweet bahwa dia “senang” bertemu dengan Wang.
“Kami melakukan diskusi terbuka dan rinci mengenai hubungan perdagangan bilateral antara AS dan Tiongkok,” tambahnya. “Saya menekankan perlunya perlakuan yang adil dan merata terhadap bisnis Amerika di Tiongkok.”
Pada hari Rabu, Burns mengunggah di Twitter bahwa ia telah bertemu dengan gubernur provinsi Jiangsu, Xu Kunlin, untuk membahas tantangan dan peluang perdagangan antara Jiangsu dan AS.
“Saya menganjurkan persaingan yang setara bagi bisnis AS dan menyatakan tujuan kami untuk meningkatkan jumlah pelajar AS di Tiongkok,” cuit Burns.
Hubungan antara Beijing dan Washington menemui jalan buntu karena berbagai masalah, termasuk keamanan, Taiwan, dan teknologi maju, namun perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tetap kuat di banyak bidang.
Duta Besar AS mengatakan langkah selanjutnya untuk memperbaiki hubungan tergantung pada Tiongkok
Duta Besar AS mengatakan langkah selanjutnya untuk memperbaiki hubungan tergantung pada Tiongkok
Pada tahun 2022, ekspor Amerika Serikat ke Tiongkok meningkat sebesar US$2,4 miliar menjadi US$153,8 miliar, dan impor dari Tiongkok meningkat sebesar US$31,8 miliar menjadi US$536,8 miliar, menurut Biro Analisis Ekonomi AS.
Qin mengatakan kepada Burns pada hari Senin bahwa prioritas utama kedua negara adalah mencegah “kemerosotan” dalam hubungan AS-Tiongkok. Dalam postingan Twitter pada hari Senin, Burns juga berbicara tentang perlunya membawa stabilitas dalam hubungan.
“Kami membahas tantangan dalam hubungan AS-Tiongkok dan perlunya menstabilkan hubungan serta memperluas komunikasi tingkat tinggi,” katanya.
Dalam beberapa minggu terakhir, terdapat tanda-tanda bahwa kedua negara besar tersebut siap untuk terlibat kembali dalam membangun saluran komunikasi formal, dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menyatakan minatnya untuk mengunjungi Tiongkok. Beijing mengatakan pihaknya “terbuka” untuk kunjungan semacam itu.
Berbicara pada konferensi pers di Beijing pada Kamis sore, Krishna Srinivasan, direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional, memperingatkan bahwa ketegangan AS-Tiongkok, termasuk meningkatnya pemisahan teknologi, akan membawa kerugian besar bagi kedua negara dan juga negara-negara lain. Dunia.
“Kerugian itu signifikan bagi perekonomian global,” katanya.
Pelaporan tambahan oleh Frank Tang