Pendapatan pemerintah daerah dari penjualan tanah pada bulan September belum dirilis, namun antara bulan Januari dan Agustus, pendapatan tersebut turun sebesar 19,6 persen tahun ke tahun, jauh di bawah target pertumbuhan tahunan pemerintah sebesar 0,4 persen.
S&P Global Ratings memperkirakan bank-bank regional Tiongkok memiliki sekitar 12 triliun yuan eksposur terhadap LGFV pada akhir tahun lalu.
Dalam skenario penurunan yang melibatkan restrukturisasi utang LGFV secara besar-besaran, 20 persen dari 80 bank regional yang dijadikan sampel oleh S&P bisa berada di bawah rasio kecukupan modal minimum sebesar 8 persen, lembaga pemeringkat mengatakan pada hari Rabu.
Artinya, perbankan memerlukan suntikan modal baru, yang kemungkinan besar berasal dari pemerintah daerah.
“Bank-bank regional dengan eksposur terkonsentrasi di wilayah dengan sumber daya terbatas, sebagian besar berada di kota-kota dengan tingkat ekonomi rendah, kemungkinan besar akan merasakan dampak paling buruk. Dan bagi beberapa bank, dampaknya mungkin terlalu berat untuk ditanggung sendiri,” kata laporan itu.
Bank of Hangzhou, Bank of Chongqing dan Bank of Chengdu memiliki eksposur tertinggi terhadap LGFV di antara bank-bank sejenis di kawasan, menurut data S&P.
S&P yakin pemerintah pusat akan turun tangan jika pemerintah daerah kehabisan sumber daya karena menjaga stabilitas keuangan adalah prioritas Beijing.
“Namun, dukungan tersebut akan ditujukan untuk membendung risiko sistemik, dan kemungkinan besar tidak akan berfokus pada entitas. Peristiwa kredit tertentu masih mungkin terjadi dan bisa merugikan,” kata S&P.
Ketika risiko utang Tiongkok meningkat, ancaman krisis lokal pun semakin besar
Ketika risiko utang Tiongkok meningkat, ancaman krisis lokal pun semakin besar
Namun sejak bulan September, 17 pemerintah provinsi telah menerbitkan obligasi refinancing khusus dengan total lebih dari 700 miliar yuan (US$95,7 miliar) untuk membayar utang LGFV, menurut perkiraan Moody’s Investors Service.
Tingkat utang pemerintah daerah Tiongkok telah menumpuk setelah bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi pesat yang sebagian besar didorong oleh pinjaman dalam jumlah besar.
Bank investasi Jepang Nomura memperkirakan, pada akhir September, pemerintah daerah memiliki utang eksplisit sebesar 38,9 triliun yuan (US$5,3 triliun).
Sementara itu, LGFV memiliki obligasi yang beredar sebesar 13,4 triliun yuan, sementara jenis utang LGFV lainnya bisa berkisar antara 35 triliun yuan hingga 50 triliun yuan, tambah mereka.
Prospek keuangan pemerintah daerah yang lemah, meningkatkan kemungkinan adanya lebih banyak transfer fiskal dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, menurut Nomura.