Sebuah Boeing 737 MAX yang ditujukan untuk anak perusahaan China Eastern Airlines, Shanghai Airlines, terbang dari Guam ke Shanghai pada hari Kamis, situs pelacakan penerbangan menunjukkan, di tengah ketidakpastian kapan model tersebut akan kembali terbang di Tiongkok.
Pesawat yang dicat dengan corak Shanghai Airlines itu terjebak di darat di Guam sejak 15 Maret karena masalah teknis ringan. Pesawat itu mendarat pada pukul 12.02 siang waktu setempat Shanghai, menurut situs pelacakan.
Boeing mengatakan pihaknya membawa pesawat tersebut ke fasilitasnya di Zhoushan agar lebih dekat dengan pelanggannya dan mendukung proses pengiriman yang lancar dan nyaman.
“Pesawat akan dikirimkan hanya jika pelanggan sudah siap,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
China Eastern tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Meskipun model tersebut adalah pendahulu MAX, para analis telah menyatakan kekhawatirannya bahwa model tersebut dapat menghambat upaya Boeing untuk kembali menguasai pasar pesawat terbesar di dunia dan mengirimkan lebih dari 140 jet 737 MAX yang telah dibuat untuk pelanggan Tiongkok.
China Eastern telah melarang terbang seluruh 223 pesawat 737-800 miliknya sebagai tindakan pencegahan sementara kecelakaan tersebut sedang diselidiki.
Pihak berwenang Tiongkok memimpin penyelidikan, namun Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS membantu mereka membaca kotak hitam pesawat.
Bergantung pada hasil penyelidikan, China Eastern menanggung risiko konsekuensi termasuk denda, larangan terbang pesawat, dan perlakuan tidak menyenangkan ketika mengajukan rute baru dan slot bandara, kata analis Morningstar, Cheng Weng.
China Eastern belum merilis perkiraan kapan pengiriman MAX akan dilanjutkan, meskipun saingannya China Southern Airlines mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya dapat menerima beberapa pesawat pada tahun ini.