Grup CMOC Tiongkok meningkatkan produksi kobaltnya lebih dari 170 persen tahun lalu, dengan melonjaknya produksi di tambang baru di Republik Demokratik Kongo yang membantu perusahaan tersebut melampaui Glencore sebagai produsen logam baterai utama dunia.
CMOC yang terdaftar di Hong Kong memproduksi 55,526 ton kobalt pada tahun 2023, katanya dalam pengajuan pada hari Kamis. Pada bulan Oktober, Glencore memperkirakan produksi sebanyak 42.000 ton. Meskipun investor dan pedagang telah memperkirakan peningkatan besar di tambang besar Kisanfu milik CMOC – yang mulai beroperasi pada kuartal kedua – hasil setahun penuh melebihi panduan produksi perusahaan sebesar lebih dari 20 persen.
Melonjaknya produksi tambang Kisanfu senilai US$1,8 miliar turut memicu anjloknya harga kobalt pada tahun lalu, bersamaan dengan meningkatnya produksi di Indonesia dan pulihnya ekspor dari operasi CMOC lainnya di Kongo, Tenke-Fungurume. Pasar telah mengalami salah satu surplus terbesar sejak dimulainya tahun 2023, dan tambahan output tersebut membantu mendorong penurunan harga sebesar 30 persen sepanjang tahun tersebut.
Ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan menjadi begitu akut sehingga pada pertengahan tahun Glencore mulai menimbun surplus di operasinya di Kongo dalam upaya untuk mengembalikan keseimbangan pasar. Glencore akan mengumumkan hasil produksi penuhnya bulan depan.
Produksi tembaga CMOC juga melonjak 51 persen menjadi 419.539 ton, menjadikan CMOC sebagai salah satu produsen utama dunia di saat banyak penambang kesulitan meningkatkan produksi.
Tiongkok Daratan kini menjadi pasar otomotif dan kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan penjualan mobil bertenaga baterai mencapai sekitar 60 persen dari total penjualan global.
Pembuat baterai EV Tiongkok, Gotion, mulai membuat paket penyimpanan energi di AS
Pembuat baterai EV Tiongkok, Gotion, mulai membuat paket penyimpanan energi di AS
Konsultan SNE Research yang berbasis di Seoul mengatakan dalam sebuah laporan pada bulan Februari lalu bahwa mobil listrik dengan jarak tempuh lebih dari 300 kilometer dijual dengan harga sekitar US$30.000, setara dengan harga kendaraan bertenaga bensin, yang membantu kendaraan listrik mendapatkan popularitas di seluruh dunia.