Pemasok bahan panel surya terbesar di dunia ini telah memenangkan kesepakatan besar keduanya dalam enam bulan terakhir untuk memasok peralatan produksi hidrogen di Tiongkok, karena perusahaan tersebut melakukan diversifikasi dari bisnis andalan mereka di tengah kelebihan pasokan untuk ikut serta dalam upaya Beijing membangun ekosistem energi hidrogen. bahan bakar alternatif.
Anak perusahaan Longi Green Energy Technology, Longi Hydrogen Energy, akan memasok empat unit elektroliser, yang masing-masing mampu menghasilkan 1.000 meter kubik hidrogen per jam, ke China Three Gorges Corporation untuk sebuah proyek di Kota Ordos di wilayah Mongolia Dalam di Tiongkok utara, menurut sebuah pernyataan di akun WeChat resminya. Hal ini berarti 10.000 ton hidrogren per tahun, jumlah yang dapat menghilangkan 600.000 ton emisi karbon dioksida per tahun dengan mengganti bahan bakar fosil.
Elektroliser Longi Hydrogen akan dipasang dan ditenagai oleh fasilitas pembangkit listrik tenaga surya raksasa di Narisong, di Kota Ordos, Mongolia Dalam.
“Sebagai proyek produksi hidrogen bertenaga surya pertama di China Three Gorges, proyek Narisong juga merupakan proyek percontohan produksi energi dan hidrogen terbarukan terintegrasi pertama di wilayah otonom Mongolia Dalam,” kata perusahaan itu.
Proyek ini memasang panel surya dengan kapasitas menghasilkan 740 juta kilowatt-jam listrik per tahun di bekas area pertambangan batu bara. Sekitar 80 persen tenaga surya akan menggerakkan elektroliser, yang memecah air menjadi oksigen dan hidrogen. Sisa listrik akan disalurkan ke jaringan listrik.
April lalu, Longi Hydrogen memenangkan tawaran untuk memasok 15 unit elektroliser ke proyek percontohan amonia hijau terbesar di dunia di Da’an, provinsi Jilin, yang menggunakan energi angin dan matahari untuk menghasilkan hidrogen dan amonia hijau.
Proyek senilai 6,33 miliar yuan (US$867 juta) dimiliki bersama oleh Jilin Electric Power dan State Power Investment Corporation. Ini mencakup pembangkit listrik tenaga surya dan angin dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 800 megawatt, penyimpanan listrik sebesar 80 megawatt-jam, penyimpanan hidrogen sebesar 60.000 meter kubik, dan produksi amonia tahunan sebesar 180.000 ton.
Ketika selesai, diharapkan mampu memberikan kontribusi pengurangan emisi karbon sebesar 650.000 ton per tahun.
Amonia dapat diproduksi dengan mencampurkan hidrogen dengan nitrogen pada suhu dan tekanan tinggi, dengan adanya katalis. Meskipun keduanya merupakan bahan bakar tanpa emisi karbon, amonia memiliki kepadatan energi volumetrik yang lebih tinggi dibandingkan hidrogen, sehingga lebih mudah disimpan dan diangkut.