Kedutaan Besar Australia di Beijing telah mengeluarkan undangan dari Menteri Luar Negeri Penny Wong kepada rekannya yang baru diangkat kembali dari Tiongkok untuk mengunjungi Canberra, menurut sumber yang dekat dengan pemerintah Australia, meskipun tanggalnya belum dikonfirmasi.
Departemen Luar Negeri Australia mengatakan kepada Post bahwa “pertemuan mendatang antara menteri luar negeri dan mitranya akan diumumkan pada waktu yang tepat”. Ia juga menggambarkan pertemuan antara Wong dan Wang di Jakarta pada bulan Juli sebagai pertemuan yang “konstruktif”, dan menambahkan bahwa keduanya telah bertemu beberapa kali selama setahun terakhir.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar.
“Belum ada tanggal yang ditetapkan,” tambah orang yang mengetahui langsung masalah tersebut.
“Tidak ada kerugian dari perspektif Australia atas kembalinya Wang Yi,” kata Profesor James Laurenceson, direktur Institut Hubungan Australia-Tiongkok di Universitas Teknologi di Sydney.
Bagaimana hubungan dagang Tiongkok-Australia setelah 3 tahun naik turun?
Bagaimana hubungan dagang Tiongkok-Australia setelah 3 tahun naik turun?
Menyampaikan undangan kepada Wang adalah “kemajuan lain dalam menstabilkan dan menghidupkan kembali hubungan bilateral”, menurut Zhou Weihuan, direktur Pusat Hukum Bisnis dan Ekonomi Internasional Tiongkok di Universitas New South Wales di Sydney.
“Masalah spesifik dalam hubungan hanya bisa diselesaikan secara bertahap,” katanya.
“Keterlibatan berkelanjutan dengan itikad baik berdasarkan fleksibilitas, kompromi, dan timbal balik tetap penting untuk penyelesaian masalah yang belum terselesaikan, seperti bea masuk anti-dumping Tiongkok terhadap jelai dan anggur serta pemeriksaan ketat Australia terhadap investasi Tiongkok.”
Hubungan bilateral menjadi buruk pada tahun 2020 setelah pemerintahan Morrison meminta penyelidikan mengenai asal usul virus corona kepada para pemimpin dunia lainnya tanpa berkonsultasi dengan Beijing.
Pada bulan April, Tiongkok mengatakan akan meninjau perlunya untuk terus menerapkan tarif anti-dumping dan anti-subsidi pada jelai Australia, dengan proses yang dipercepat diperkirakan akan memakan waktu tiga atau empat bulan.
Australia menangguhkan kasusnya di Organisasi Perdagangan Dunia, namun pada bulan Juli, Beijing meminta waktu satu bulan lagi untuk menyelesaikan peninjauan tersebut.
“Pada minggu depan atau lebih, Beijing perlu memutuskan apakah akan menaikkan tarif jelai,” tambah Laurenceson.
“Pertanyaannya kemudian adalah apakah Beijing tetap berkomitmen untuk mengesampingkan perbedaan, fokus pada bidang yang saling menguntungkan, dan terus memetakan arah hubungan bilateral yang lebih positif.”
“Tidak ada yang bisa lebih mendorong suasana positif dalam kunjungan perdana menteri Australia pada akhir tahun ini selain membebaskan warga Australia yang ditahan seperti Cheng Lei,” tambah Laurenceson.
Zhou di Universitas New South Wales juga mengatakan bahwa “perkembangan lebih lanjut dari kerja sama ekonomi, sembari mengelola perbedaan pendapat mendasar dan strategis lainnya, juga bergantung pada keterlibatan tersebut.”