Hong Kong kembali menunda rencana lama untuk membebankan biaya kepada warga yang membuang limbah mereka, menunda penerapan skema tersebut dari bulan April hingga Agustus setelah kepala lingkungan hidup mengakui bahwa masyarakat masih bingung mengenai rincian skema tersebut.
Sekretaris Lingkungan Hidup dan Ekologi Tse Chin-wan pada hari Jumat mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pemerintah menemukan selama seminggu terakhir bahwa banyak warga masih ragu tentang bagaimana skema tersebut akan berjalan.
Hong Kong telah menunda skema pengumpulan sampahnya selama empat bulan. Foto: Yik Yeung-man
“Perlu waktu bagi pihak berwenang untuk menjelaskan rincian pelaksanaan skema tersebut kepada berbagai sektor masyarakat, dan untuk menyampaikan pesan bahwa skema ini sangat sederhana dan mudah diikuti oleh warga,” katanya.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong warga agar lebih banyak mendaur ulang dan mengurangi jumlah sampah yang mereka buang dengan mewajibkan mereka membeli kantong sampah yang disetujui pemerintah, tersedia dalam sembilan ukuran, seharga 11 sen HK (1 sen AS) per liter.
Tse mengatakan departemen-departemen pemerintah mulai bulan April akan memimpin dan mulai mendemonstrasikan cara kerja skema ini, dengan peluncuran publik yang ditetapkan pada bulan Agustus.
Penyelaman Lebih Dalam: Pihak berwenang memperingatkan terhadap tas palsu sebelum peluncuran skema pungutan sampah
Skema ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan April namun mendapat kritik dan kebingungan dalam beberapa minggu terakhir mengenai rincian logistik, dan Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu meminta Biro Lingkungan dan Ekologi bekerja lebih keras untuk menjelaskannya lebih lanjut.
Awalnya diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun lalu, namun skema ini ditunda hingga bulan April setelah para pemulung menyampaikan kekhawatiran atas kekurangan staf dan perkiraan lonjakan sampah selama liburan musim dingin.