Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok telah mendesak Australia untuk tidak menggunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk menghambat investasi Tiongkok dalam pertemuan dengan mitranya dari Australia.
Pertemuan awal pekan ini antara Wang Shouwen dan Tim Ayres, asisten menteri perdagangan Australia, diadakan “atas permintaan” Canberra, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Jumat.
Hal ini terjadi menjelang perjalanan Menteri Perdagangan Australia Don Farrell ke Tiongkok, serta kemungkinan kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese pada akhir tahun ini.
Wang, yang juga merupakan perwakilan perdagangan internasional Tiongkok, mengatakan Beijing memberikan “perhatian besar” terhadap pengawasan Australia terhadap investasi Tiongkok dan penyelidikan anti-dumping terhadap ekspornya.
“Kami berharap pihak berwenang Australia dapat menangani kasus-kasus relevan secara wajar dan mandiri untuk meningkatkan kepercayaan investor Tiongkok,” katanya di sela-sela Boao Forum for Asia pada hari Rabu.
Hubungan bilateral baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda membaik setelah tiga tahun terakhir yang penuh gejolak ketika Beijing memberlakukan serangkaian sanksi perdagangan dan tarif impor terhadap produk-produk Australia.
Tiongkok adalah pembeli utama bijih besi, batu bara, gas alam cair, dan produk pertanian Australia, dan telah banyak berinvestasi di industri terkait untuk menjamin pasokan.
Investasi Tiongkok di Australia anjlok menjadi US$1,92 miliar pada tahun 2021 dari angka tertinggi sebesar US$4,24 miliar pada tahun 2016, di tengah melemahnya hubungan ekonomi antara Beijing dan Canberra. Total investasi Tiongkok di negara tersebut berjumlah US$34,4 miliar.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok umumnya menghadapi pengawasan yang lebih ketat terhadap investasi mereka di pasar Amerika, Eropa, dan Australia, dengan keamanan nasional disebut-sebut sebagai alasan utama untuk memblokir pengeluaran.
Wang juga menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan anti-dumping dan upaya penyeimbang Australia, dan ingin mengatasi masalah melalui jalur bilateral atau multilateral.
“Kami berharap kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang baik bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral,” ujarnya.
Tiongkok mendukung zona bebas senjata nuklir regional dalam upaya ‘menahan Aukus’
Tiongkok mendukung zona bebas senjata nuklir regional dalam upaya ‘menahan Aukus’
Meskipun beberapa produk Tiongkok seperti pengecualian aluminium dan tabung tembaga baru-baru ini diselidiki oleh Australia, kedua negara juga diharapkan untuk mengatasi tarif hukuman Tiongkok terhadap jelai Australia melalui Organisasi Perdagangan Dunia.
Perdagangan bilateral telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mencairnya hubungan, dengan nilai perdagangan melonjak 6,9 persen YoY dalam dua bulan pertama tahun ini, menurut bea cukai Tiongkok.
Tiongkok melaporkan defisit perdagangan sebesar US$13 miliar dengan Australia pada periode tersebut.