Sebagai perbandingan, perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) IMF tahun 2023 untuk Amerika Serikat dan India tetap tidak berubah, masing-masing sebesar 1 persen dan 6,1 persen.
Prospek ekonomi Tiongkok meredup karena sejumlah faktor, termasuk kebijakan keras nol-Covid yang diterapkan Beijing, penurunan sektor properti, dan situasi geopolitik yang bergejolak.
Hal ini menimbulkan masalah bagi seluruh dunia, menurut IMF, mengingat Tiongkok menyumbang seperlima perekonomian global dan merupakan bagian integral dari rantai pasokan.
Sekitar 43 persen penduduk dunia akan mengalami pertumbuhan negatif setidaknya selama dua kuartal berturut-turut pada tahun depan, kata IMF, sambil merevisi perkiraan pertumbuhan global tahun 2023 sebesar 0,2 poin persentase menjadi 4,4 persen. Hal ini mempertahankan estimasi tahun ini tidak berubah pada 3,2 persen.
“Singkatnya, kondisi terburuk masih akan terjadi, dan bagi banyak orang, tahun 2023 akan terasa seperti resesi,” kata laporan itu.
IMF memperingatkan bahwa krisis sektor properti di Tiongkok tidak hanya akan menyebabkan krisis uang tunai, namun juga merusak belanja konsumen dan neraca pemerintah daerah.
“Ini akan menjadi pukulan besar, mengingat sektor real estat menyumbang seperlima PDB Tiongkok,” kata laporan itu.
Selain itu, seringnya lockdown yang bertujuan untuk memberantas wabah virus corona telah merusak perekonomian lokal dan global, dengan melemahkan permintaan dan memberikan tekanan pada rantai pasokan.
“Dampak pandemi ini mungkin paling terasa di Tiongkok, di mana lockdown yang dilakukan secara berkala di beberapa bagian negara tersebut terus mempengaruhi aktivitas perekonomian,” kata laporan itu.
Untuk menggambarkan maksudnya, IMF mengatakan utilisasi kapasitas manufaktur Tiongkok melambat hingga di bawah 76 persen pada kuartal kedua, tingkat terendah dalam lima tahun kecuali selama fase akut pandemi virus corona.
IMF mengatakan pihak berwenang Tiongkok harus melakukan lindung nilai terhadap risiko keuangan sistemik dengan merestrukturisasi pengembang properti yang bermasalah, dan meningkatkan tingkat vaksinasi bagi lansia untuk menggantikan pengendalian nol-Covid.