Produsen mobil asal AS tersebut mengumumkan di situs mikroblog Weibo bahwa Model 3 edisi dasar yang baru akan memiliki jangkauan berkendara yang lebih jauh dan akan lebih mahal 12 persen. Model ini dibanderol dengan harga 259.900 yuan (US$35.783), dibandingkan dengan 231.900 yuan untuk edisi entry-level sebelumnya.
Versi yang diperbarui ini dapat menempuh jarak sejauh 606 km dengan sekali pengisian daya, 9 persen lebih lama dibandingkan versi lama yang mencapai 556 km. Model yang disegarkan ini memiliki sistem suspensi yang ditingkatkan dan dilengkapi dengan layar untuk penumpang belakang.
Model 3 baru edisi jarak jauh, yang dapat menempuh jarak 713 km dengan sekali pengisian daya, dijual seharga 295.900 yuan, dibandingkan dengan versi sebelumnya yang lebih tinggi yang dijual seharga 331.900 yuan dan memiliki jarak tempuh 675 km.
Manajer penjualan Tesla yang berbasis di Shanghai mengatakan pengiriman Model 3 yang diperbarui akan dimulai pada kuartal keempat.
“Peluncuran Model 3 yang ditingkatkan merupakan kejutan bagi konsumen Tiongkok,” kata Eric Han, manajer senior di Suolei, sebuah perusahaan penasihat di Shanghai. “Pasar telah mengharapkan Tesla untuk meluncurkan Model 3 yang diperbarui pada akhir tahun 2023.”
Tesla juga mengatakan bahwa mobil Model 3 baru tersedia untuk pre-order di Eropa.
Pada bulan Juli, Shanghai Gigafactory milik produsen mobil AS mengirimkan 31.423 kendaraan ke pelanggan Tiongkok, turun 58 persen dari 74.212 unit pada bulan sebelumnya, menurut Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok.
Namun, ekspor naik 69 persen bulan ke bulan menjadi 32.862 unit di bulan Juli.
Meskipun penjualan kendaraan listrik di Tiongkok menyumbang hampir 60 persen dari total penjualan global pada tahun lalu, negara ini dipenuhi oleh lebih dari 200 produsen kendaraan listrik berlisensi dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Pembuat kendaraan listrik tersebut, yang dipimpin oleh miliarder AS Elon Musk, menyesuaikan harga kendaraan buatan lokalnya secara teratur berdasarkan biaya produksi, kata Grace Tao, kepala komunikasi dan urusan pemerintahan Tesla di Tiongkok, di Weibo pada bulan Januari.
Tesla melepaskan tembakan pertama dalam perang harga di Tiongkok pada Oktober lalu. Hal ini kemudian disusul dengan diskon besar-besaran lainnya di bulan Januari, yang mendorong puluhan pembuat kendaraan listrik saingannya dan pemain konvensional memangkas harga untuk melindungi pangsa pasar mereka.
Namun diskon besar-besaran tersebut gagal meningkatkan penjualan karena konsumen yang sadar anggaran menahan diri dengan harapan akan adanya penurunan harga yang lebih besar.