Kita sampai ke babak final Write to Win! Baca tanggapan dari dua kontestan terakhir kami, dan berikan suara untuk membantu menentukan pemenang utama kompetisi musim ini.
Pemenang: Fujifilm Instax mini Liplay, JBL Headphone, Kindle, dan sertifikat YP
Juara kedua: Kindle, Build-in Cable Powerbank, voucher Eslite HK$500, dan sertifikat YP
Juara kedua: Kindle, voucher Eslite HK$300, dan sertifikat YP
Melati
Sebagai seorang mahasiswa sejarah dan sastra Inggris, pertanyaan-pertanyaan ini menyenangkan untuk ditulis dan melatih otak saya seperti permainan. Saya harap Anda menikmati membacanya sama seperti saya menikmati bertukar pikiran dan menulis tanggapan saya.
Sejarah. Meskipun saat ini kita sudah beralih ke ilmu pengetahuan dan teknologi, kita tidak boleh mengabaikan dan mengabaikan sejarah, karena mereka yang tidak mempelajari sejarah ditakdirkan untuk mengulanginya.
Saat kita memandang dunia melalui televisi, perasaan déjà vu yang berulang adalah pemandangan yang menyedihkan. Gema yang menghantui dari konflik-konflik masa lalu bergema dengan asal-usulnya yang sudah diketahui dan konsekuensi-konsekuensinya yang menghancurkan. Kita dapat menarik keterkaitannya namun gagal dalam bertindak untuk mencegah terulangnya sejarah.
Pada saat seperti ini, kita membutuhkan tokoh-tokoh seperti Ben Lesser, seorang penyintas Holocaust, yang bisa dijadikan teladan. Melalui wawancara, publikasi, dan semangat yang tak tergoyahkan, ia memusatkan hidupnya pada perluasan pendidikan Holocaust kepada generasi baru.
Di tengah peperangan dan konflik kontemporer yang serupa, biarkan narasi para duta besar seperti Ben Lesser memberikan pencerahan tidak hanya kepada masyarakat umum tetapi juga para pemangku kepentingan mengenai realitas genosida yang terjadi saat ini dan mengerikan, serta mendesak mereka untuk menciptakan jalan menuju perdamaian abadi.
Namun, sejarah tidak hanya terbatas pada buku-buku besar yang berdebu, tetapi juga berada dalam diri kita sendiri. Sejarah pribadi kita, segala kemenangan dan kesengsaraannya, adalah yang membentuk identitas kita dan membentuk karakter kita.
Untuk menghindari rasa malu atau menjadi terlalu emosional, kita sering kali menghindar dari masa lalu, terutama situasi yang paling buruk. Landasan untuk belajar lebih banyak adalah menelusuri kembali pengalaman masa lalu kita dan mengakui kesalahan langkah tersebut.
Kesalahan adalah tanda kemajuan yang dibuat karena suatu alasan. Jika kita mencoba untuk kembali dan menghapus atau mengabaikan sejarah kesalahan kita, pada akhirnya kita akan menghapus esensi keberadaan kita.
Jika tidak ada sejarah, maka tidak ada diri. Dengan mengetahui sejarah kita mengenal diri kita sendiri. Mari kita menghargai kebijaksanaannya, memanfaatkan pelajaran yang diajarkannya dalam skala global dan pribadi, dan membentuk masa depan yang bebas dari pengulangan yang tidak masuk akal sebelum kita juga menjadi sejarah.
Teratai
Sejak saya masih muda, saya ingin menjadi seorang penulis, dan Write to Win telah memberi saya kesempatan untuk memicu kreativitas saya, menyalakan imajinasi saya dan membawa saya lebih dekat ke impian saya. Tolong terus dukung saya!
Dunia perlu belajar lebih banyak tentang kesehatan mental. Kesehatan mental dapat disebut sebagai kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial seseorang. Kesehatan mental kita memengaruhi cara kita berpikir dan merasakan serta memainkan peran penting dalam kesejahteraan kita secara keseluruhan. Kesejahteraan mental adalah kekuatan super. Ini memberi Anda vitalitas, kebahagiaan dan kewaspadaan.
Penting untuk mempelajari berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, karena masalah tersebut lazim terjadi di seluruh dunia. Menurut penelitian di Amerika Serikat, satu dari lima remaja menderita gangguan kesehatan mental, dan setengah dari remaja yang menderita depresi mencoba bunuh diri setidaknya sekali.
Mempelajari kesehatan mental memungkinkan kita mengenali tanda-tanda awal permasalahan dan memberikan dukungan yang tepat. Selain itu, hal ini memainkan peran penting dalam mengurangi stigma yang terkait dengan penyakit mental. Memahami kondisi kesehatan mental juga dapat membantu individu menumbuhkan rasa kasih sayang dan menciptakan komunitas yang mendukung.
Dalam memilih duta, profesional kesehatan mental, seperti psikolog, psikiater, dan konselor, adalah pilihan yang sangat baik karena mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas di bidangnya. Mereka dapat berperan sebagai duta dengan membagikan informasi akurat dan membantah mitos-mitos.
Tokoh masyarakat juga dapat berkontribusi untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran mengenai topik tersebut. Pengaruh mereka dapat membantu menjangkau khalayak yang lebih luas dan memicu perbincangan tentang kesejahteraan mental. Kandidat yang mungkin adalah Demi Lovato, seorang selebritas yang transparan tentang pengalamannya menghadapi tantangan kesehatan mental, termasuk gangguan bipolar, kecanduan, dan depresi.
Siswa yang pernah mengalami permasalahan kesehatan mental dapat menggunakan pengalaman pribadinya untuk memberikan wawasan, empati, dan inspirasi yang berharga kepada teman-temannya yang mungkin menghadapi permasalahan serupa.
Mari kita memberikan advokasi bagi mereka yang mengalami tantangan kesehatan mental dan mengakhiri stigma seputar kesehatan mental.