Militer Israel mengatakan kepada PBB pada Kamis malam bahwa 1,1 juta warga Palestina di Gaza harus direlokasi ke wilayah selatan dalam waktu 24 jam ke depan, kata juru bicara PBB, yang dikhawatirkan oleh warga Palestina bisa menjadi awal dari rencana serangan darat Israel.
Militer Israel tidak segera memberikan komentar mengenai peringatan tersebut, yang muncul ketika Israel mengumpulkan tank di dekat perbatasan Gaza dan menggempur daerah kantong Palestina dengan serangan udara menyusul serangan militan Hamas yang mematikan di Israel.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas meminta agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa malapetaka,” katanya.
Dujarric mengatakan perintah militer Israel juga berlaku untuk semua staf PBB dan mereka yang berlindung di fasilitas PBB, termasuk sekolah, pusat kesehatan dan klinik.
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang terkena serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Al Shati pada 12 Oktober 2023. Foto: AP
Misi Israel untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Amukan Hamas pada akhir pekan menewaskan 1.300 orang dan merupakan serangan terburuk terhadap warga sipil dalam sejarah Israel.
Sejauh ini Israel telah merespons dengan mengepung Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang, dan meluncurkan kampanye pengeboman yang menghancurkan seluruh lingkungan. Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 1.500 warga Palestina telah terbunuh.