Perekonomian Taiwan yang bergantung pada ekspor kembali tumbuh pada kuartal kedua, dibantu oleh ketahanan konsumsi domestik, sementara ekspor masih lemah akibat lesunya permintaan terhadap produk-produk teknologi Taiwan di tengah tantangan perekonomian global.
Produk domestik bruto (PDB) meningkat sebesar 1,45 persen pada periode April-Juni dibandingkan tahun sebelumnya, badan statistik mengatakan pada hari Jumat, mengalahkan perkiraan pertumbuhan 0,8 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Secara triwulanan, perekonomian tumbuh pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 7,02 persen.
Ekspor pada kuartal kedua turun sebesar 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang merupakan peningkatan dari kontraksi tahunan pada kuartal pertama sebesar 19,2 persen.
Taiwan adalah pusat utama rantai pasokan teknologi global bagi perusahaan seperti Apple, dan rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company.
“Perekonomian Taiwan mengalami pemulihan yang kuat pada kuartal kedua tahun ini, didorong oleh lonjakan ekspor dan belanja konsumen yang kuat,” kata Capital Economics.
“Namun, kami tidak berpikir pemulihan ini akan bertahan lama karena kami memperkirakan pertumbuhan akan melambat tajam pada paruh kedua tahun ini karena melemahnya ekspor dan berkurangnya dorongan dari pembukaan kembali.”