Tiongkok akan mengalami pemulihan ekonomi tahun depan dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk mendukung pasar real estat yang terkepung, kata Wakil Perdana Menteri Liu He pada hari Kamis, dalam pernyataan terbarunya yang bertujuan untuk meningkatkan sentimen pasar.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato tertulisnya di dialog Tiongkok-Uni Eropa pada hari Kamis, ketika ia menyerukan perluasan kerja sama bilateral di bidang perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sektor digital.
“Mengenai perbaikan perekonomian Tiongkok secara keseluruhan tahun depan, kami sangat yakin,” kata Liu seperti dikutip oleh Kantor Berita resmi Xinhua.
Tiongkok, dalam beberapa bulan terakhir, meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung sektor properti yang sarat utang, yang diperkirakan menyumbang seperlima produk domestik bruto, 40 persen pendapatan fiskal, dan hampir dua pertiga aset rumah tangga, namun sektor ini masih belum pulih.
“Sektor real estate adalah industri pilar perekonomian, dan kami telah memperkenalkan beberapa langkah untuk melawan risiko penurunan dan mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan neraca sektor ini, meningkatkan ekspektasi dan kepercayaan pasar,” tambah Liu.
“Tiongkok akan terus mengalami laju urbanisasi yang relatif cepat, yang akan memberikan ruang dan dukungan yang cukup bagi perkembangan sektor real estate yang stabil.”
Pertumbuhan ekonomi semakin melemah pada bulan November di tengah melonjaknya infeksi virus corona, dengan penurunan penjualan ritel dan kenaikan tingkat pengangguran ke level tertinggi sejak lockdown di Shanghai awal tahun ini.
Beijing juga menghadapi tantangan eksternal berupa kemungkinan terjadinya resesi global dan komplikasi geopolitik.
“Kita menghadapi lingkungan eksternal yang lebih rumit dan parah. Pertumbuhan ekonomi global kehilangan momentum. Kita harus melakukan upaya keras untuk mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, yang merupakan badan perencana negara, dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pertumbuhan Tiongkok diperkirakan akan meningkat menyusul pergeseran pengendalian virus corona, dan Beijing akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kendaraan energi baru, ekonomi digital, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Di tempat lain, Menteri Keuangan AS Janet Yellen bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk AS, Qin Gang, pada hari Kamis di Washington dan bertukar pandangan mengenai perkembangan makroekonomi dan keuangan global di tengah upaya untuk menjaga komunikasi dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan transnasional.
Yellen, yang sebelumnya mengatakan bahwa dia terbuka untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok, juga mencatat bahwa dia menantikan hubungan di masa depan dengan rekan-rekan Tiongkoknya, menurut pernyataan Departemen Keuangan AS.