Suen Ming-to, seorang mahasiswa Co-educational College St Paul berusia 17 tahun, telah terpikat oleh astronomi dan matematika sejak sekolah dasar.
Dia teringat saat mengambil bagian dalam program yang membawanya mengamati bintang di Sai Kung, sebuah pengalaman yang meninggalkan kesan mendalam.
“Saya ingat dengan jelas melihat Mars melalui teleskop dengan pembesaran 800x, dan kami juga dapat mengamati permukaan bulan,” kenangnya.
SOTY 22/23: Olahragawan runner-up kedua karena kecintaannya pada selancar angin dan impian Olimpiade
Salah satu bagian yang berkesan dari program ini adalah “Journey to Mars”, yang menyelidiki misi ke Mars yang dilakukan oleh SpaceX dan NASA.
Pemaparan awal terhadap astronomi dan eksplorasi ruang angkasa ini memicu aspirasi Suen untuk mempelajari lebih dalam bidang astrofisika di masa depan.
Dia segera mulai berpartisipasi dalam program pendidikan berbakat di Akademi Pendidikan Berbakat Hong Kong (HKAGE) di sekolah dasar, mencari cara baru untuk mengungkap potensinya.
Pemaparan awal terhadap astronomi membuat Suen tertarik pada astrofisika. Foto: Shutterstock
Setelah terpilih melalui seleksi regional Olimpiade Hong Kong, ia menjalani pelatihan intensif selama satu setengah tahun untuk mempersiapkan salah satu kompetisi pelajar paling bergengsi, Olimpiade Sains Junior Internasional.
Ini adalah pertama kalinya dia mengikuti kompetisi semacam itu, dan dia memenangkan medali emas, sebuah kunci untuk membuka minatnya pada fisika.
“Mereka menantang kami untuk membuat perangkat dengan kotak kardus untuk menghalangi cahaya, menggunakan laser untuk mengukur indeks reflektif cairan tertentu.”
SOTY 22/23: Komitmen pemenang Kontributor Komunitas terhadap layanan membantunya membuat perbedaan dalam skala global
Sebagai penggila fisika, dia sebelumnya mengandalkan video YouTube untuk mendapatkan kesempatan belajar. Dengan dukungan HKAGE, ia memperoleh akses ke lebih banyak peluang kompetisi internasional, yang semakin meningkatkan minatnya terhadap fisika.
Tahun ini, Suen dan timnya mengikuti Turnamen Fisika Internasional (IPT) “Safe Cracking” di Israel. Mereka mengembangkan mekanisme penguncian aman yang berisi dua teka-teki fisika berdasarkan Efek Termoelektrik dan Hukum Gas Ideal. Di antara peserta dari 46 negara, mereka meraih juara ketiga.
Selain itu, mereka melakukan studi tentang tumbangnya pohon pada kecepatan angin yang berbeda menggunakan model mekanis pohon dan komputasi dinamika fluida. Penelitian mereka telah berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara perencanaan kota dan penghijauan, yang bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya tumbangnya pohon di kota.
Penelitian Suen dapat membantu perencanaan kota dan mengurangi potensi bahaya tumbangnya pohon. Foto: Shutterstock
Prestasi luar biasa ini membantunya memenangkan runner-up kedua dalam kategori Ilmuwan/Matematikawan di Student of the Year Awards. Acara ini diselenggarakan oleh South China Morning Post dan disponsori sepenuhnya oleh Hong Kong Jockey Club.
Selain kecintaannya terhadap pendidikan, Suen juga aktif melakukan pengabdian masyarakat. Dia mendirikan organisasi nirlaba bernama Edify, yang mengumpulkan sekitar 80 relawan untuk secara rutin memberikan lokakarya STEM bagi anak-anak kurang mampu dan membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Dengan pandangannya yang tertuju pada masa depan dalam penelitian astrofisika, Suen Ming-to bertekad untuk memberikan pengaruh di bidang tersebut.