Kebanyakan orang menganggap kecemasan sebagai emosi negatif yang harus dihindari bagaimanapun caranya. Namun San Hung, seorang psikolog konseling yang terdaftar di Hong Kong Psychological Society, mengatakan kepada Young Post asal muasal emosi ini dan mengapa remaja bisa mendapatkan manfaat dari respon alami manusia dalam dosis yang sehat.
Hung berkata: “Sama seperti stres dan ketakutan, kecemasan adalah salah satu respons alami manusia. Dan sampai batas tertentu, mungkin inilah yang membantu nenek moyang kita bertahan hidup di alam liar.”
Ia menjelaskan, stres merupakan respons alami tubuh kita terhadap ancaman atau bahaya yang dirasakan. Saat kita menghadapi situasi stres, tubuh kita masuk ke mode “fight-or-flight”. Respons ini dipicu oleh pelepasan hormon, seperti adrenalin dan kortisol.
Kebahagiaan siswa Hong Kong menurun, dan peraturan Covid serta stres belajar adalah penyebabnya
“Saat kita merasa cemas, secara alami kita menjadi lebih waspada dan sadar terhadap lingkungan sekitar kita,” kata Hung.
“Kami juga melihat lebih banyak tanda peringatan atau hal-hal yang tampak tidak pada tempatnya, sehingga memungkinkan kami bereaksi dan membuat rencana yang sesuai.”
Memahami berbagai aspek stres dapat membantu kita mengidentifikasi kapan stres merupakan respons normal yang bermanfaat dan kapan stres tersebut memasuki wilayah berbahaya.
Berapa tingkat kecemasan yang sehat?
Seringkali kita merasa stres ketika berada dalam tekanan, seperti mempersiapkan ujian penting atau melakukan sesuatu yang memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman.
Hung berkata: “Misalnya, jika seorang siswa merasa cemas menjelang ujian yang akan datang, mereka mungkin mulai belajar lebih awal dan lebih keras daripada biasanya.”
“Motivasi yang didorong oleh rasa cemas ini dapat membantu mereka untuk mengerjakan ujian dengan baik. Ketika mereka merasa cemas di lain waktu, mereka tahu bahwa mempersiapkan diri terlebih dahulu membantu mengurangi kecemasan tersebut.”
Mengapa kesehatan mental Anda akan berterima kasih karena Anda mengatakan ‘tidak’ untuk menyenangkan orang lain
Berikut aspek lain dari stres yang perlu dipertimbangkan: menurut Hung, orang yang lebih rentan terhadap kecemasan cenderung lebih sensitif terhadap perasaan orang lain.
“Tetapi sekali lagi, kita berbicara tentang tingkat kecemasan yang sehat,” dia menekankan.
Di sisi lain, bersikap terlalu sensitif terhadap emosi orang lain juga bisa membuat mereka senang dan mengorbankan diri kita sendiri.
Jika Anda merasa kewalahan dengan tugas sekolah, Anda harus mempertimbangkan untuk membicarakannya dengan seseorang. Ilustrasi: Shutterstock
Manajemen stres adalah kuncinya
Tanpa keterampilan mengatasi masalah yang diperlukan, kecemasan bisa sangat membebani dan tidak sehat bagi kesehatan mental dan fisik kita. Beberapa orang kehilangan nafsu makan atau tidak bisa tidur nyenyak meski merasa kelelahan.
Saat kita stres, kita harus mengakui perasaan tersebut dan mencoba menunjukkan apa yang membuat kita merasa seperti ini.
Hung berkata: “Jika Anda merasa kewalahan dengan tugas sekolah tertentu, Anda dapat mulai dengan memecahnya menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola dan meminta bantuan seseorang untuk mengerjakannya.”
“Ketika kita sudah jelas tentang apa yang bisa dan perlu kita lakukan, kecemasan akan berkurang dan berubah menjadi motivasi.”
Penjelasan: Bagaimana mengenali kecemasan dan mengendalikannya
Psikolog juga menganjurkan untuk menjaga kebiasaan sehat seperti berolahraga untuk membantu melepaskan ketegangan, tidur lebih awal, makan makanan bergizi dan berbicara dengan teman dekat tentang tantangan kita.
“Ini semua adalah kebiasaan kecil yang bertambah,” katanya. Dan jika Anda merasa otot Anda menjadi tegang atau detak jantung Anda meningkat karena kecemasan, cobalah menenangkan diri dengan beberapa latihan pernapasan sederhana.
Hung mencatat bahwa meskipun stres adalah bagian normal dari kehidupan, Anda mungkin memerlukan bantuan profesional jika Anda kehilangan nafsu makan, sulit tidur dalam waktu lama, atau merasa sangat tidak enak badan sehingga tidak dapat mengurus diri sendiri.
“Kabar baiknya adalah Anda bisa belajar mengelola stres dan kecemasan… Anda akan lebih siap menghadapi situasi sulit,” katanya.
Untuk menguji pemahaman Anda tentang cerita ini, unduh cerita kami lembar kerja yang dapat dicetak atau jawab pertanyaan pada kuis di bawah ini.