Reservasi masyarakat adat yang dilindungi di hutan hujan Amazon menyerap ribuan ton polusi udara setiap tahunnya, sehingga menghemat sekitar US$2 miliar setiap tahunnya dalam biaya perawatan kesehatan untuk mengobati penyakit pernapasan dan kardiovaskular, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu.
Studi selama satu dekade ini menganalisis dampak kesehatan dari kebakaran hutan di Amazon Brasil, yang melepaskan sejumlah besar partikel ke atmosfer yang dapat menyebar ratusan kilometer, sehingga merusak kualitas udara di kota-kota yang jauh.
Dengan melindungi tanah mereka dari kebakaran – yang sering dilakukan oleh perampas tanah, peternak sapi, dan pihak lain yang merambah hutan – dan sebagai gantinya menyelamatkan pohon-pohon penyerap polusi, masyarakat adat Amazon membantu mencegah ribuan kasus penyakit yang berpotensi mematikan, demikian temuan studi tersebut. diterbitkan dalam jurnal Komunikasi, Bumi & Lingkungan.
“Di seluruh dunia, hutan dikenal mampu menyerap polutan dari kebakaran melalui pori-pori di permukaan daun, namun ini adalah pertama kalinya kami memperkirakan kapasitas hutan tropis untuk melakukan hal ini,” kata penulis utama Paula Prist dari kelompok penelitian yang berbasis di AS. Aliansi EcoHealth.
“Hasil kami menunjukkan bahwa hutan hujan Amazon dapat menyerap sebanyak 26.000 metrik ton partikel setiap tahunnya, dan wilayah adat bertanggung jawab atas 27 persen dari penyerapan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dalam file foto yang diambil pada 15 Maret 2019 ini, masyarakat adat Arara menghadiri pertemuan di kamp suku Laranjal di tanah adat Arara, negara bagian Para, di hutan hujan Amazon Brasil bagian utara. Foto: AFP
Studi tersebut menemukan bahwa hutan adat mencegah 15 juta kasus penyakit setiap tahunnya, dan menghemat sistem layanan kesehatan setidaknya sebesar US$2 miliar – sebuah perkiraan konservatif, kata para peneliti.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa tanah masyarakat adat yang dilindungi memainkan peran penting dalam melindungi hutan, karena kapasitasnya dalam menyerap polusi menjadikannya penting dalam upaya mengekang perubahan iklim.
Para pemimpin adat mengatakan studi baru ini menambah argumen lain terhadap kasus perlindungan tanah adat.
Suku Amazon berada di belakang kamera dalam film National Geographic Wilayah
Mereka mendesak Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva untuk menepati janjinya untuk melanjutkan penciptaan reservasi masyarakat adat baru, sebuah proses yang ditangguhkan pada masa pemerintahan pendahulunya yang berhaluan sayap kanan, Jair Bolsonaro (2019-2022).
“Studi ini memperkuat apa yang telah dikatakan masyarakat adat selama berabad-abad,” kata Dinamam Tuxa, koordinator eksekutif Asosiasi Masyarakat Adat Brasil (APIB).
“Ini menunjukkan pentingnya wilayah kita dalam memerangi polusi berbahaya… dan perubahan iklim.”