Di tengah meningkatnya hubungan ekonomi di luar perdagangan minyak antara Tiongkok dan Arab Saudi, Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh telah menjadi yang pertama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang memperoleh Sertifikasi Selamat Datang dari Tiongkok.
Akreditasi tersebut, yang dikeluarkan oleh China Tourism Academy dan Select Holding, mengakui bahwa bandara tersebut telah mencapai standar yang dikembangkan oleh kedua institusi tersebut dalam kaitannya dengan memenuhi kebutuhan wisatawan Tiongkok.
“Pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memperkuat hubungan Saudi-Tiongkok dan mewakili koneksi ke salah satu pasar pariwisata terpenting di Asia,” kata Musad bin Abdulaziz al-Daood, CEO Riyadh Airports Company, yang mengelola Bandara Internasional King Khalid.
“(Sertifikasi Selamat Datang di Tiongkok) juga akan mencerminkan pariwisata Saudi, yang merupakan andalan perekonomian nasional, sejalan dengan tujuan Visi Kerajaan 2030,” tambah Daood mengacu pada cetak biru diversifikasi ekonomi Arab Saudi yang didukung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Arab Saudi secara resmi meluncurkan visa turis untuk 49 negara, termasuk Tiongkok, pada bulan September 2019, yang berarti wisatawan Tiongkok dapat mengajukan e-visa atau mengajukan visa pada saat kedatangan.
Selain minyak mentah, apakah Tiongkok merupakan ‘mitra ideal’ bagi pembangunan Timur Tengah?
Selain minyak mentah, apakah Tiongkok merupakan ‘mitra ideal’ bagi pembangunan Timur Tengah?
Namun, saat ini tidak ada penerbangan langsung antara Beijing dan Riyadh, yang berarti wisatawan harus melanjutkan perjalanan melalui berbagai tujuan termasuk Dubai.
Saudia, maskapai nasional yang sebelumnya dikenal sebagai Saudi Arabian Airlines, mengoperasikan penerbangan langsung dari Guangzhou ke Riyadh dan Jeddah.
Dan penerbangan langsung antara Beijing dan Riyadh serta Jeddah yang dioperasikan oleh Saudia akan dimulai pada awal Agustus, menurut situs resminya.
“(Sertifikasi Selamat Datang Tiongkok) ini menandakan pengakuan yang lebih besar dari wisatawan Tiongkok dan peningkatan pengaruh terhadap pariwisata internasional,” kata Dai Bin, ketua Akademi Pariwisata Tiongkok.
“Kami menantikan peningkatan pengalaman di Bandara Riyadh dan pariwisata berkualitas lebih tinggi di Arab Saudi!”