Daya tarik produk Korea Selatan di Tiongkok telah menurun tajam, demikian temuan sebuah survei baru, dengan proporsi konsumen Tiongkok yang membeli produk Korea dalam lima tahun terakhir menurun lebih dari 30 persen selama pandemi virus corona.
Pola konsumsi Tiongkok telah berubah dalam tiga tahun terakhir seiring dengan berkembang pesatnya kebijakan pandemi di negara tersebut, kata laporan yang dirilis pada hari Senin. Pergeseran besar terjadi akibat pembatasan pariwisata luar negeri dan penurunan volume impor akibat gangguan pasokan selama pandemi.
Lebih dari 30 persen dari mereka yang mengatakan bahwa mereka belum membeli produk Korea menyebutkan citra nasional Korea Selatan sebagai alasan di balik keputusan mereka.
Selain itu, pandangan positif terhadap produk Korea menurun dari 59,5 persen pada tahun 2020 menjadi 54,5 persen pada tahun ini, sedangkan persepsi negatif meningkat dari 3,4 persen menjadi 10 persen.
Laporan tersebut menilai memburuknya hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok yang terjadi belakangan ini tampaknya berdampak pada penjualan produk, karena citra nasional suatu negara mempunyai dampak yang cukup besar terhadap keputusan konsumen.
“Hubungan antara Korea dan Tiongkok harus ditingkatkan untuk meningkatkan penjualan barang konsumsi di Tiongkok, dan perluasan konten budaya Korea ke Tiongkok diharapkan memberikan dampak positif pada penjualan barang konsumsi,” kata laporan tersebut.
Pada tahun 2020, 78,7 persen orang Tiongkok mengatakan mereka telah membeli produk dari Korea Selatan dalam lima tahun terakhir, dibandingkan dengan 43,1 persen pada bulan Januari tahun ini, menurut survei tersebut.
Korea Selatan menaruh harapan pada pembukaan kembali Tiongkok untuk membalikkan rekor defisit perdagangan
Korea Selatan menaruh harapan pada pembukaan kembali Tiongkok untuk membalikkan rekor defisit perdagangan
Lebih dari 58 persen responden mengatakan mereka akan membeli produk Tiongkok dibandingkan produk Korea Selatan, yang merupakan penurunan dari 80,3 persen pada tahun 2020. Sebaliknya, terdapat peningkatan lebih dari 10 persen di antara responden yang mengatakan mereka akan membeli produk Eropa. dan produk Amerika dibandingkan produk Korea.
Responden berusia 20-an dan 30-an tahun menunjukkan penurunan paling nyata dalam pembelian produk-produk Korea Selatan, dengan proporsi mereka yang membelanjakan uangnya untuk barang-barang Korea dalam lima tahun terakhir berkurang separuhnya dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2020, 83,3 persen responden berusia 20-an mengatakan bahwa mereka telah membeli produk-produk Korea Selatan dalam lima tahun terakhir, dibandingkan dengan 41,2 persen pada tahun 2023. Angka-angka untuk mereka yang berusia 30-an hampir sama – 84,8 persen pada tahun 2020 dan 40,4 persen persen pada tahun 2023.
Sebaliknya, responden berusia 50an menunjukkan penurunan yang lebih moderat, yaitu sekitar 20 persen pada periode yang sama.
Perubahan sikap paling nyata terjadi di Shanghai dan Beijing, di mana lebih dari 80 persen responden pernah membeli barang-barang Korea pada tahun 2020, namun hanya sekitar 40 persen di kedua kota tersebut pada tahun 2023.
Survei tersebut dilakukan oleh kantor KITA di Shanghai antara Desember 2022 hingga Januari, di mana 1.000 responden dari kota-kota seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chongqing, dan Chengdu ditanyai berbagai pertanyaan tentang kebiasaan konsumsi mereka.