Tiongkok pada hari Kamis berjanji untuk melanjutkan reformasi sebagai bagian dari upayanya untuk bergabung dengan pakta perdagangan besar Asia-Pasifik, di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai perekonomian Tiongkok yang lebih berorientasi ke dalam negeri setelah kongres partai ke-20.
Beijing masih “menjangkau, berkomunikasi dan berbicara dengan” anggota Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) sesuai dengan prosedur aksesi perjanjian perdagangan tersebut, kata Kementerian Perdagangan negara tersebut.
“Tiongkok telah melakukan kajian dan evaluasi secara penuh, komprehensif dan mendalam terhadap aturan-aturan dalam teks perjanjian, dan memilah langkah-langkah reformasi serta revisi undang-undang dan peraturan yang mungkin perlu diambil untuk bergabung dengan CPTPP,” kata juru bicara Shu Jueting.
“Kami bersedia berupaya untuk sepenuhnya memenuhi peraturan dan standar CPTPP melalui reformasi mendalam yang berkelanjutan.”
Meskipun permohonan Tiongkok sudah berumur lebih dari satu tahun, negosiasi formal belum dimulai, padahal hanya butuh waktu empat bulan bagi para anggota untuk meluncurkan kelompok kerja mengenai permohonan Inggris.
Taiwan mengajukan tawarannya untuk bergabung dengan blok perdagangan tersebut enam hari setelah Tiongkok, yang dipandang sebagai komplikasi lain bagi Beijing.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan awal bulan ini bahwa belum ada konsensus di antara anggota mengenai masuknya Beijing. Negara kota di Asia Tenggara ini menjadi ketua tahunan komisi CPTPP tahun ini.
Dalam laporan kerjanya minggu lalu di kongres partai ke-20, Presiden Xi Jinping memberikan penekanan yang lebih besar pada keamanan ekonomi dan kemandirian, dengan “sirkulasi ganda”, yang berfokus pada pasar domestik untuk menggerakkan pertumbuhan di masa depan, yang ditambahkan ke dalam konstitusi partai.
Meskipun hanya ada sedikit sinyal bahwa Beijing akan mencabut kebijakan nol-Covid yang berdampak buruk secara ekonomi, tampaknya Tiongkok mulai meningkatkan keterlibatannya dengan dunia luar.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Tiongkok pada bulan November, sementara Xi diperkirakan akan bergabung dalam KTT G20 di Indonesia bulan depan.
Penanaman modal asing langsung (FDI) dari Jerman ke Tiongkok naik 114,3 persen dibandingkan tahun lalu dalam yuan selama sembilan bulan pertama tahun 2022, kata kementerian perdagangan pada hari Kamis.
Secara keseluruhan FDI ke Tiongkok tumbuh sebesar 18,9 persen menjadi US$155,3 miliar pada periode Januari-September, turun dari kenaikan 20,2 persen pada delapan bulan pertama tahun ini.