1. Apa nama kucing jantan di pintu masuk “meowseum” di podcast?
A.Farrokh
B.Shapoor
C.Shirin
D. informasi tidak diberikan
2. Jika seekor binatang “terkapar dengan acuh tak acuh”, kemungkinan besar ia akan merasa …
A.santai.
B.gugup.
C.marah.
D.takut.
3. Berapa banyak kucing yang dapat ditemukan di museum di Teheran ini?
A.empat
B.kurang dari 15
C.lebih dari 20
D.sebanyak 50
4. Di bagian manakah museum kucing berada di Iran?
A.jauh dari kota
B.dekat pantai
C.di pinggiran kota
D.di ibu kota
5. Menurut podcast, apa yang bisa dilakukan pengunjung di “meowseum” ini?
A. membeli lukisan
B. menikmati minuman
C. mengadopsi kucing
D. belajar tentang merawat kucing
6. Kata apa yang bisa menggantikan “agile” di podcast?
A.takut
B.cepat
C. gesit
D.pintar
7. Apa kesamaan yang dimiliki kucing-kucing di museum?
A. Mereka semua diadopsi.
B. Mereka berasal dari ras yang sama.
C. Mereka senang berinteraksi dengan pengunjung.
D.semua hal di atas
8. Apa salah satu ciri unik kucing persia menurut podcast?
A. Mereka memiliki leher yang pendek dan tebal.
B.Mereka berambut panjang.
C. Mereka memiliki mata yang sangat besar.
D. Ekornya sangat pendek.
9. Apa itu miniatur Persia?
A.gambar binatang yang lucu
B. jenis kucing khusus
C. sejenis lukisan kertas
D. salinan palsu dari sebuah karya seni
10. Apa hubungan antara Babri Khan dan Naser al-Din Shah?
A. Babri Khan adalah hewan peliharaan Naser al-Din Shah.
B. Naser al-Din Shah adalah pemilik Babri Khan.
C. Babri Khan milik Naser al-Din Shah.
D.semua hal di atas
11. Lengkapi ringkasan berikut menggunakan informasi dari podcast.
Di Teheran, terdapat museum dan kafe kucing yang disebut “meowseum”. Ini pertama kali dibuka pada (Saya) _______. Di sana, pengunjung bisa melihat karya seni dari berbagai tempat (ii) _______ semua tentang kucing, dan mereka bisa bermain dengan kucing berbulu. Salah satu hewan penghuni museum adalah Farrokh. Meskipun begitu (aku aku aku) _______, kucingnya masih sangat lincah. Itu (iv) _______ pihak museum berharap masyarakat akan memperlakukan kucing seperti itu (v) _______ kota dan hewan-hewan dapat hidup berdampingan dengan mereka.
Kucing-kucing di “meowseum” bebas berkeliaran dan tidur dimanapun mereka mau. Foto: AFP
Jawaban
1. D
2. A
3. C
4. D
5. B
6. C
7. A
8. B
9. C
10. D
11. (saya) 2020; (ii) negara; (aku aku aku) buta; (iv) Direktur; (v) warga
Naskah
Diadaptasi dari Agence France-Presse
Suara 1: Seekor kucing jantan besar yang tergeletak santai di depan pintu menyambut pengunjung museum dan kafe kucing di Teheran. Di tempat yang aneh ini, sekitar 30 kucing ramah berkeliaran dengan bebas di seluruh ruang pameran. Shahrzad, Farrokh, Shapoor dan Shirin adalah beberapa bintang sebenarnya dari atraksi ini di sebuah bangunan kecil berlantai dua di ibu kota Iran.
Suara 2: Direktur Hossein HamlehDari mengatakan saat pertama kali dibuka pada tahun 2020, diberi nama “meowseum”. Ini adalah tempat di mana pengunjung dan kucing hidup berdampingan dengan damai di ruang pameran dan di teras kafe.
Suara 1: Dinding pudar museum yang didanai swasta ini menampilkan reproduksi lukisan, foto, karikatur, dan bahkan perangko yang merayakan kucing dari berbagai negara seperti Iran, Korea Selatan, Guinea, dan Ukraina. Menurut HamlehDari, saat masyarakat bertemu dengan Farrokh, seekor kucing yang terlahir buta namun masih sangat lincah, mereka menyadari bahwa kucing juga merupakan warga kota ini dan dapat hidup berdampingan dengan warga.
Suara 2: Kebanyakan pengunjung datang ke sini untuk berinteraksi dan bermain dengan kucing-kucing adopsi, yang berasal dari berbagai ras. Di antara mereka ada beberapa kucing Persia, yang terkenal dengan rambut panjang dan karakternya yang tenang, ras yang berasal dari Iran dan negara tetangga, Turki.
Suara 1: Kucing telah menjadi hewan peliharaan yang berharga di Iran selama berabad-abad dan ditampilkan dalam banyak karya seni. Misalnya, mereka ditampilkan dalam lukisan kertas kecil yang dikenal sebagai miniatur Persia. Salah satunya adalah kucing terkenal, Babri Khan, yang namanya berarti “harimau”. Ini adalah kucing peliharaan Naser al-Din Shah dari dinasti Qajar, yang memerintah negara itu dari tahun 1848 hingga 1896.