Dalam pidato pembukaannya di pameran CIIE, Perdana Menteri Li Qiang mengatakan semangat konsumen dan pembukaan kembali perekonomian Tiongkok dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan terhadap perekonomian global yang sedang lesu. Produksi robot bedah lokal akan menjadi tonggak penting dalam upaya Tiongkok untuk menghadirkan teknologi terbaik di kelasnya kepada pasien lokal, kata para analis.
“Peralatan medis dan obat-obatan kelas dunia memiliki permintaan yang tinggi di Tiongkok seiring meningkatnya kesadaran konsumen kelas menengah terhadap kesehatan,” kata Meng Tianying, eksekutif senior di konsultan Domo Medical yang berbasis di Shanghai. “Permintaan pasar juga menciptakan peluang besar bagi para pemimpin seperti robot (bedah) Da Vinci.”
Menurut strategi industri Made in China 2025 yang dicanangkan Beijing, Tiongkok berharap 70 persen peralatan medis kelas menengah hingga kelas atas yang digunakan di daratan akan merupakan buatan Tiongkok pada tahun 2025 dan 95 persen pada tahun 2030. Saat ini, perusahaan asing termasuk General Electric dan Siemens mendominasi pasar alat kesehatan bernilai tinggi di Tanah Air.
Fosun Pharma, yang merupakan distributor eksklusif vaksin mRNA Covid-19 di Tiongkok yang dibuat oleh perusahaan Jerman BioNTech, telah berupaya untuk memperkenalkan teknologi dan bakat medis asing yang canggih ke Tiongkok. Ia memiliki usaha dengan Kite Pharma yang berbasis di AS untuk memasok produk terapi sel CAR-T di pasar lokal.
Bulan lalu, seorang wanita berusia 31 tahun yang didiagnosis menderita penyakit Alzheimer dini (AD) familial menerima pengobatan dengan obat inovatif yang dikenal sebagai Aducanumab, obat yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi AS, Biogen. Dia adalah pasien AD termuda di dunia yang menerima pengobatan antibodi.
“Studi dan praktik klinis membuat terobosan dengan obat-obatan seperti antibodi monoklonal Aducanumab, yang dapat memfasilitasi pembersihan anti-amiloid-beta dari otak, mengurangi efek buruknya,” kata Wang Gang, ahli saraf pasien, dalam sebuah wawancara.
Sementara itu, produsen farmasi dan peralatan medis global lainnya juga memperkuat upaya mereka untuk memanfaatkan pasar Tiongkok yang luas, setelah Beijing berjanji untuk lebih membuka pasar lokal guna menghindari keterpisahan ekonomi dari negara-negara Barat.
Yamada Aki, kepala model bisnis baru dan unit penyakit langka di Takeda Pharmaceuticals, mengatakan kepada wartawan di sela-sela pameran CIIE bahwa Tiongkok dapat mempercepat pengembangan produk baru perusahaan Jepang tersebut untuk semakin memperkuat pasar luar negeri terbesar ketiganya.
Pameran CIIE, pameran dagang impor terbesar di dunia, berakhir pada hari Jumat dengan rekor transaksi senilai US$78,4 miliar. Volume tersebut menggarisbawahi meningkatnya minat terhadap barang dan jasa asing karena Perdana Menteri Li mengatakan Beijing akan meningkatkan hubungan dengan mitra dagang utama.