Para pejabat Tiongkok dan Malaysia sedang melakukan pembicaraan mengenai pembukaan pasar yang sangat besar di negara tersebut untuk ekspor durian segar, seiring dengan meningkatnya selera terhadap buah-buahan tropis yang terkenal pedas.
Chan Foong Hin, wakil menteri pertanian dan ketahanan pangan Malaysia, mengatakan melalui Facebook pada hari Senin bahwa departemennya bertemu dengan delegasi bea cukai Tiongkok di Malaysia pada tanggal 5 Oktober dan menandatangani pernyataan enam poin yang mencakup durian.
“Pihak Tiongkok setuju untuk mempercepat penilaian risiko terhadap durian segar Malaysia, dan kedua belah pihak akan bekerja sama dalam mempromosikan pekerjaan pemeriksaan karantina,” bunyi pernyataan itu.
Nor Sam Alwi, wakil direktur jenderal Departemen Pertanian Malaysia, telah menyatakan harapannya untuk mendapatkan persetujuan tahun depan bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik dengan Tiongkok, menurut laporan media Malaysia.
Mengizinkan impor segar akan membuat Malaysia lebih kompetitif dengan Thailand, yang pada tahun 2022 mengirimkan 99 persen dari seluruh durian impor – baik segar maupun beku – ke pasar Tiongkok senilai US$4 miliar. Filipina juga memiliki izin untuk mengekspor buah ini, dan Tiongkok mulai mengizinkan pengiriman reguler durian Vietnam pada tahun lalu.
Impor durian mencapai 1 juta ton per tahun seiring melonjaknya permintaan di Tiongkok
Impor durian mencapai 1 juta ton per tahun seiring melonjaknya permintaan di Tiongkok
“Ini lebih merupakan masalah memastikan pasokan dibandingkan hal lainnya,” kata Song. “Hal ini memudahkan petani durian di Malaysia dan importir Tiongkok untuk melakukan perdagangan yang lancar.”
“Saya yakin langit adalah batasnya,” kata Simon Chin, pendiri eksportir Malaysia DKing. “Setelah mereka mencoba Musang King, mereka akan tahu rasanya dan kualitasnya.” Ia menambahkan bahwa ia memperkirakan “daya beli” Tiongkok akan menjaga penjualan tetap tinggi.
Legalisasi ekspor durian segar ke Tiongkok dapat mendorong perluasan perkebunan buah di Malaysia, kata Ibrahim Suffian, direktur program di kelompok pemungutan suara Merdeka Centre yang berbasis di Kuala Lumpur. Durian kini menjadi “industri khusus” di negara yang didominasi oleh pertanian kelapa sawit, katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa petani durian berasal dari Tiongkok.
Diperlukan waktu tujuh hingga delapan tahun bagi pertanian baru untuk bisa menghasilkan panen pertamanya, ia memperingatkan. “Masyarakat yang sudah tergabung di dalamnya akan mendapatkan keuntungan dari ekspor Tiongkok, tapi butuh waktu lama untuk mulai berproduksi,” kata Suffian.
Malaysia menanam lebih dari 300.000 ton durian setiap tahunnya, sebagian besar untuk konsumen domestik, menurut departemen statistik negara tersebut.